BERLIN, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mendesak untuk mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina, khususnya perlengkapan persenjataan berat. Kebutuhan ini menyusul langkah Rusia yang hendak mengintensifkan serangan ke kawasan Donbass, timur Ukraina.
Sejak akhir Maret lalu, Moskow mengaku akan memusatkan perhatian pada “pembebasan” Donbass. Sebelumnya, militer Rusia diduga berupaya merebut ibu kota Kiev, tetapi gagal.
Baca Juga: Rusia Hancurkan Rudal SAM S-300 Milik Ukraina, Diduga Bantuan dari Slowakia
Menyusul kekhawatiran gelombang serangan besar ke Donbass, Baerbock menyebut negara-negara Barat mesti mengirimkan lebih banyak senjata. Hal tersebut disampaikan jelang pertemuan para pementeri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg.
“Ukraina butuh dukungan militer lebih lanjut untuk mempertahankan diri,” kata Baerbock dikutip Anadolu Agency, Senin (11/4/2022).
“Jelas bahwa Ukraina butuh lebih banyak perlengkapan militer, khususnya persenjataan berat. Sekarang kita butuh kreativitas dan pragmatisme, ini bukan waktunya untuk beralasan,” lanjutnya.
Baerbock menyebut Jerman akan melanjutkan upayanya membantu Ukraina melalui koordinasi erat dengan para sekutu.
Jelang invasi Rusia pada Februari lalu, Berlin tergolong hati-hati mengirim bantuan militer ke Ukraina. Namun, setelah invasi diluncurkan, Jerman mengirim bantuan berupa senjat antitank, sistem pertahanan udara portabel (MANPADS), serta senapan mesin dan amunisi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri berulangkali mendesak negara-negara Barat untuk meningkatkan bantuan senjata, khususnya dengan senjata berat, sistem pertahanan udara, tank, dan pesawat tempur.
Baca Juga: Peringatan Adik Wali Kota Kiev: Jika Rusia Jatuhkan Ukraina, Seluruh Dunia Terancam Bahaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.