Warga Tanam Pohon Pisang Di Jalan Rusak

MADIUN, KOMPAS.TV - Jalur lingkar yang menghubungkan antara Kabupaten Madiun dan Nganjuk mengalami kerusakan dan penuh lubang. Karena tak kunjung ada perbaikan, warga pun menanami pohon pisang ditengah jalan sebagai bentuk protes.

Jalur lingkar luar penghubung Kabupaten Madiun dan Nganjuk, di Desa Bajulan, Kecamatan Saradan ini, ditanami pohon pisang oleh warga. Warga sengaja menanam pohon pisang sebagai bentuk protes karena jalan tersebut rusak parah dan tak kunjung ada perbaikan.

Jalur sepanjang 4,9 kilometer ini ini setiap hari selalu dilintasi kendaraan truk bertonase berat. Warga khawatir, jika terus berkelanjutan, kerusakan jalan yang terjadi ini akan dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu-lintas, terutama saat dalam waktu malam dan kondisi hujan.

Kendaraan yang melintas terutama kendaraan berat pun harus berhati hati, agar kendaraan tidak terperosok ke lubang jalan, dan mengalami kerusakan as roda maupun patah pada per kendaraan. Begitu juga untuk kendaraan kecil harus ekstra hati hati melintas dijalur ini, agar tidak mengalami lakalantas,

Untuk penanganan awal kerusakan jalan arteri ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat, mengaku telah menyiapkan anggaran, dari dana alokasi khusus sebesar 3,2 milyar. Akan tetapi, anggaran tersebut dirasa hanya akan dapat digunakan untuk memperbaiki jalan sepanjang 0,9 kilometer saja,dari total panjang jalan 4,9 kilometer.

Sementara itu, untuk jalur lingkar sepanjang 4,9 kilometer ini dibutuhkan anggaran sebesar kurang lebih 15 milyar dengan konstruksi beton. Sebagai langkah, dinas pupr akan mengajukan bantuan keuangan khusus ke provinsi, agar jalur yang rusak dapat dibenahi seluruhnya.

Dinas PUPR juga akan mengusulkan ke provinsi agar status jalur lingkar penghubung Kabupaten Madiun dan Nganjuk ini menjadi milik provinsi, mengingat fungsinya saat ini adalah sebagai jalur arteri.

#beritamadiun

#jalanrusak

#arteri

#jalanraya