PSKOV, KOMPAS.TV – Yulia Ivkina lebih suka suaminya, Igor Ivkin, jadi seorang tukang kayu ketimbang tentara.
Namun, saat pandemi Covid-19 menghantam pasar tenaga kerja Rusia, Igor yang baru berusia 18 tahun berpikir realistis. Menjalani kontrak jangka pendek di ketentaraan adalah pilihan terbaik untuk masa depan keluarganya. Apalagi, pasangan pengantin baru di kota Pskov itu tengah berusaha punya bayi.
Pada Februari 2021, Igor pun mendaftar jadi tentara, sesaat sebelum Yulia menyadari dirinya hamil.
Sekitar setahun kemudian, Igor tewas terbunuh dalam pertempuran sengit di luar Kharkiv di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Usia Igor baru 19 tahun.
“Orang-orang dari panitia wajib militer memberi tahu saya tentang kematiannya. Mereka datang pada 20 Maret. Ia dikubur pada 30 Maret di Vorontsovo, desa kelahirannya,” terang Yulia (20), dikutip dari The Moscow Times, Jumat (8/4/2022).
Igor Ivkin adalah satu dari setidaknya 25 tentara remaja Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.
Rusia mengakui kehilangan 1.351 personel militer sejak invasi dimulai pada 24 Februari. Namun, bukti independen menunjukkan, angka kematian sebenarnya jauh lebih tinggi.
Baca Juga: Rusia Bantah Serang Kramatorsk, Sebut Lokasi Peluncuran Rudal justru dari Wilayah Ukraina
Tentara remaja Rusia yang tewas di Ukraina termasuk dalam ‘generasi Putin’, generasi yang lahir di masa kekuasaan Presiden Vladimir Putin selama 22 tahun.
Menurut ahli militer Rusia, Pavel Luhzin, banyak di antara tentara muda tenaga kontrak ini yang kurang pengalaman militer. Akibatnya, mereka lebih rentan terbunuh di garis depan.
“Saat kau berusia 18 atau 19 tahun, kau tidak takut akan kematian seperti halnya saat kau berusia 25 tahun. Dan dengan banyaknya (hormon) testosteron di darahmu, kau melakukan banyak hal bodoh,” ujar Luzhin.
Jumlah tepat tentara remaja Rusia dirahasiakan. Namun, tampaknya ada ribuan remaja yang kini tengah berjibaku perang di Ukraina.
Banyak di antara tentara remaja ini yang masuk militer karena wajib militer. Di Rusia, seluruh lelaki di rentang usia 18 hingga 27 tahun wajib mengabdi selama setahun di angkatan bersenjata.
Remaja dari kota besar atau dari kelas menengah atas terbilang mampu menghindari wajib militer dengan mendaftar di universitas, atau membayar suap. Ini berarti, sebagian besar tentara muda yang direkrut berasal dari kota-kota kecil dan desa di seantero Rusia.
“Dia bilang, menghindari wajib militer bukan pilihan,” ujar Yulia merujuk Igor sang suami.
Tentara Rusia termuda yang tewas di Ukraina berumur 18 tahun. Ini termasuk Ilya Kubik, yang tewas beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-19. Ia terbunuh di Ukraina, lebih dari 4.800 kilometer dari kampung halamannya di Bratsk, Siberia.
David Arutyunyan juga bernasib sama. Pemuda asal Buryatia yang berbatasan dengan Mongolia itu masih 18 tahun saat terbunuh oleh artileri Ukraina.
Sumber : The Moscow Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.