JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto meminta mahasiswa tidak terjebak pada wacana-wacana yang tidak mungkin dapat Dilaksanakan.
Pernyataan itu disampaikan Wiranto seusai menggelar dialog bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Jumat (8/4/2022).
“Mudah-mudahan komunikasi kita pada hari ini, bisa menghasilkan satu kesepahaman antara pemimpin dan yang dipimpin, antara pemerintah dan masyarakat, ya paling tidak kita tidak lagi terjebak kepada wacana-wacana yang sebenarnya yang tidak mungkin dapat dilaksanakan,” ucap Wiranto.
Dalam keterangannya, Wiranto mengatakan konsentrasi pemerintah saat ini bukanlah soal penundaan pemilu, perpanjangan jabatan, dan jabatan 3 periode presiden.
Tapi, lanjut Wiranto, bagaimana mengatasi dampak dari pandemi Covid-19 yang berimplikasi kepada kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Wantimpres Tegaskan Penundaan Pemilu hingga Presiden 3 Periode Tidak Dapat Diimplementasikan
“Pemerintah dan masyarakat tentu lebih berkonsentrasi menghadapi masalah-masalah yang sangat penting yaitu bentuk kehidupan masyarakat yakni masalah ekonomi dan juga masalah penyelesaian menghadapi Covid-19,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wiranto menambahkan Wantimpres tidak hanya akan menerima BEM Nusantara, tapi terbuka dengan elemen mahasiswa lainnya.
Keterangan itu ditegaskan Wiranto saat dikonfirmasi wartawan soal pertemuannya dengan BEM Nusantara hari ini.
“Kita tidak pilih memilih ya, tetapi yang hari ini siap adalah BEM Nusantara, tentu dengan BEM lain kita bersedia, kita terbuka kok untuk berdialog dengan siapa saja karena komunikasi tadi sangat penting antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional
“Kami bagian dari pemerintah, siap untuk berkomunikasi dengan siapapun apalagi Dewan Pertimbangan Presiden, tugasnya mendengar melihat yang terjadi di lapangan kemudian kita olah menjadi nasihat dan pertimbangan kepada presiden,” tambahnya.
Dikonfirmasi soal rencana demonstrasi yang akan lakukan sejumlah elemen mahasiswa pada Senin pekan depan, Wiranto berpendapat demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa bukanlah suatu hal yang dilarang, tapi menurutnya perihal penundaan pemilu, perpanjangan jabatan, dan jabatan tiga periode presiden sudah jelas tidak akan mungkin dapat diimplementasikan.
“Demo kan tidak dilarang, saya pun tidak pernah melarang demo, tetapi tatkala kita menyampaikan bahwa kalau kita berdemonstrasi, tentang sesuatu yang tidak mungkin terjadi, dan sudah dijawab bahwa yang menjadi tuntutan tidak mungkin terjadi, untuk apa demo,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.