NYON, KOMPAS.TV - UEFA menyetujui lisensi regulasi baru pengganti aturan Financial Fair Play (FFP) pada Kamis (7/4/2022) di markas besar mereka, Nyon, Swiss.
Regulasi anyar ini melonggarkan dan memungkinkan klub-klub Eropa membuat kerugian keuangan lebih besar daripada sebelumnya, tetapi juga membatasi pengeluaran klub dalam menggelontorkan upah dan transfer pemain.
Kini, UEFA mengizinkan klub-klub anggotanya untuk melaporkan kerugian sebesar 60 juta euro selama tiga tahun. Sebelumnya, batas maksimal laporan kerugian tiap klub hanya di angka 30 juta euro.
Baca Juga: Rusia Pertimbangkan Keluar dari UEFA dan Gabung ke AFC?
UEFA juga akan menerapkan peraturan baru soal pengontrolan upah pemain dan biaya transfer. Nantinya, setiap tim dapat hanya dapat menghabiskan maksimal 70 persen dari pendapatan tahunan untuk menggaji staf, hingga transfer pemain.
Melansir France24, regulasi rasio pengeluaran 70 persen tersebut baru akan berlaku pada 2025-26.
The #UEFAExCo has approved new Club Licensing and Financial Sustainability Regulations.
— UEFA (@UEFA) April 7, 2022
Featuring three key pillars of solvency, stability and cost control, new rules will come into force in June 2022.
Full story:
Lain itu, UEFA juga menghapus aturan ambang batas gaji atau salary cap untuk seluruh klub anggotanya. Sebelumnya, salary cap diberlakukan agar pengeluaran klub-klub untuk gaji pemain bisa lebih rendah dari pendapatan mereka.
"Peraturan keuangan pertama UEFA, diperkenalkan pada 2010, memenuhi tujuan utamanya," sebut Presiden UEFA, Alexander Ceferin.
"Mereka membantu menarik kembali keuangan sepak bola Eropa dari tepi jurang dan merevolusi cara klub sepak bola Eropa dijalankan."
Baca Juga: Datangi Wasit usai Pertandingan, Dua Petinggi PSG Diperiksa UEFA
"Namun, evolusi industri sepak bola, di samping efek keuangan tak terelakkan dari pandemi, telah menunjukkan perlunya reformasi menyeluruh dan peraturan keberlanjutan keuangan baru."
"Peraturan-peraturan ini akan membantu kami melindungi permainan dan mempersiapkannya untuk setiap potensi guncangan di masa depan sambil mendorong investasi yang rasional dan membangun yang lebih masa depan yang berkelanjutan untuk game ini," tegasnya.
Klub-klub yang melanggar aturan ini bisa terkena larangan transfer, pembatasan pinjaman, penurunan pangkat dari satu kompetisi Eropa ke kompetisi lainnya, dan pengurangan poin di Liga Champions.
Regulasi baru pengganti Financial Fair Play ini juga disebut akan menguntungkan tim-tim macam Manchester City, Real Madrid, hingga Manchester United.
Ketiga klub tersebut memiliki pendapatan tertinggi di antara tim-tim Eropa lainnya.
Baca Juga: UEFA Desak FIFA Segera Batalkan Rencana Piala Dunia Dua Tahunan
Sumber : uefa.com, france24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.