JAKARTA, KOMPAS. TV- Mantan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyatakan sikap Presiden Joko Widodo meminta menterinya menghentikan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan, merupakan komitmen terhadap reformasi.
Fadjroel menegaskan Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali menyatakan penolakan untuk memperpanjang masa jabatan atau menjabat lebih dari tiga periode.
“Saya tahu persis bahwa Presiden Joko Widodo sudah menolak setidaknya tiga kali untuk memperpanjang masa jabatannya,” ujar Fadjroel saat menjadi narasumber untuk Program Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Kamis (7/4/2022).
Baca Juga: Pengamat: Teguran Presiden ke Menteri Tak Jamin Hentikan Wacana Perpanjangan Jabatan
Dia menegaskan pernyataan presiden Joko Widodo selalu konsisten untuk menolak perpanjangan masa jabatan. Fadjroel menyebut, Jokowi sangat menghormati konstitusi dan juga amanat reformasi 1998.
“Selama bersama presiden sebagai jubir, tak ada kesangsian di dalam hati saya bahwa presiden tidak ingin masa jabatan lebih dari dua periode,” tegas Fadjroel yang juga merupakan komponen reformasi 1998 yang menggulingkan rezim Soeharto ini.
Dia berharap, pernyataan presiden yang meminta menterinya tidak lagi menyuarakan soal perpanjangan masa jabatan, benar-benar mengakhiri polemik.
Baca Juga: Setelah Presiden Larang Bicara Penundaan dan Perpanjangan Masa Jabatan: Reshuffle atau Kesetiaan?
Menanggapi masih banyaknya pihak yang menginginkan, Jokowi lebih tegas menyatakan tidak bersedia memperpanjang masa jabatan, menurut Fadjroel, hal itu sudah jelas.
Menurutnya dari seluruh pernyataan Presiden, sudah jelas tidak ada keinginan lagi untuk memperpanjang masa jabatan, sehingga hal itu tidak perlu dipertanyakan.
Sebelumnya Pengajar Ilmu Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai permintaan presiden kepada para menteri untuk tidak menyuarakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, kurang kuat dan tidak menjamin surutnya wacana tersebut.
Menurutnya pernyataan presiden tersebut, sebatas imbauan, namun belum “mengunci” para bawahannya untuk tidak mengulang kembali wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan.
Baca Juga: Sikap Presiden Jokowi Tegas, Moeldoko Minta Masyarakat Tak Lagi Angkat Wacana Jabatan 3 Periode
"Pernyataan presiden tidak terlampau nendang. Karena sebatas imbauan agar menteri tidak kembali menimbulkan kegaduhan,” ujar Adi Prayitno.
Dia mengatakan, sebelumnya Jokowi juga pernah mengeluarkan pernyataan yang keras terkait isu perpanjangan jabatan.
Tercatat pada 2 Desember 2019, Presiden Joko Widodo pernah mengeluarkan pernyataan, "Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja,"
Namun, kata Adi, setelah pernyataan yang keras seperti itu nyatanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang didorong sejumlah menteri, juga tidak berhenti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.