MALANG, KOMPAS.TV - Bulan suci ramadan menjadi momentum bagi warga binaan di Lapas Perempuan Sukun, Kota Malang, untuk meningkatkan ibadah dan bertaubat, dengan bertadarus Al Quran. Selama ramadan tadarus para warga binaan ini dapat menghatamkan Al Quran hingga 60 kali,
Bagi mayoritas warga binaan di Lapas Perempuan kelas II A Sukun Kota Malang, dulunya mendekatkan diri pada tuhan menjadi hal yang jarang dilakukan. Mulai alasan kesibukan, hingga terlalu fokus pada urusan duniawi. Berada di balik jeruji besi, menyadarkan mereka, bahwa mendekatkan diri pada tuhan, ampuh untuk ketenangan diri selama jauh dari keluarga.
Selama bulan ramadan, sebanyak 61 warga binaan memilih menghabiskan banyak waktu untuk mengaji Al Quran. Dalam sehari mereka melakukan tadarus selama empat jam. Secara bersamaan, dengan lantang mereka melantunkan ayat ayat suci Al Quran.
Membaca Al Quran diakui ampuh, sebagai obat hati. Seperti yang dirasakan dua warga binaan. Asiah Iriani, yang dulunya tersangkut kasus korupsi dan Indah Nuari, yang telah menjalani enam kali ramadhan di lapas, karena kasus narkoba.
Membaca Al Quran membuat hati mereka lebih lapang, karena jauh dari keluarga. Mereka juga bisa mengambil hikmah dari arti ayat suci alquran yang mereka baca. Hal tersebut membuat mereka takut mengulangi kesalahan serupa.
Warga binaan yang mengikuti tadarus alquran ini, akan mendapatkan hak - hak integrasinya. Membaca alquran selama empat jam selama ramadhan, disebut berdampak baik pada perilaku warga binaan. Yang disebut menjadi patuh pada peraturan, hingga lebih disiplin.
Dalam sehari warga binaan bisa khatam atau menamatkan alquran hingga dua kali.sehingga satu bulan bisa khatam hingga enam puluh kali.
#beritamalang
#lapassukunmalang
#napiwanita
#tadarusnapi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.