JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Indonesia buka suara terkait ancaman Amerika Serikat (AS) menolak ikut pertemuan G20.
AS mengancam akan menolak ikut pertemuan G20 jika Rusia hadir dalam pertemuan tersebut.
Menurut Juru Bicara Kemlu Indonesia, Teuku Faizasyah, Kamis (7/4/2022) pihaknya tak bisa bicara banyak terkait pernyataan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen itu.
Ia menegaskan bahwa terkait masalah itu harus dikonfirmasi dengan Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Amerika Serikat Menyatakan Tidak Akan Ikut Pertemuan G20 Bila ada Delegasi Rusia Hadir
“Kita mencermati apa yang disampaikan Menteri Keuangan Amerika Serikat, namun tentunya kami juga memiliki kebijakan untuk tak mengomentari statement atau pernyataan yang disampaikan tersebut,” ujarnya.
Faizasyah menambahkan dari sisi kesiapan, Kementerian Keuangan telah mempersiapkan segala sesuatunya demi kelancaran penyelenggaraan KTT G20, yang akan diselenggarakan di Bali, November mendatang.
Ia juga menegaskan bahwa sejak 22 Februari, Indonesia telah menyampaikan undangan ke negara anggota G20.
“Dengan demikian, dari perspekstif Indonesia kami telah menjalankan apa yang menjadi preseden penyelenggaraan G20 selama ini, dengan tetap mengharapkan kehadiran seluruh anggota G20 dalam rangkaian pertemuan G20,” tuturnya.
Faizasyah juga tak bisa berkomentar apakah pertemuan tersebut akan tetap diselenggarakan atau tidak, khususnya di Washington terkait dengan ancaman AS.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, Rabu (6/4/2022), menyatakan tak akan berpartisipasi dalam pertemnuan G20, jika Rusia ikut hadir.
Menurut sumber Kementerian Keuangan AS, pertemuan yang dimaksud adalah pertemuan antara Menteri Keuangan G20 di Washington, 20 April mendatang.
Yellen yang berbicara di House Financial Services Committee Kongres AS, mengatakan ia sudah menjelaskan posisi itu pada Menteri keuangan lainnya di G20.
Yellen juga mengaku telah menjelaskan kepada pihak Indonesia, bahwa AS tak akan berpastisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana.
Baca Juga: Media China Sebut Pembunuhan Warga Sipil di Bucha sebagai Pertunjukan yang Dilakukan Ukraina
Namun belum diketahui dengan jelas apakah berarti AS akan tetap hadir, namun tidak akan berpartisipasi pada pertemuan yang dihadiri, atau tak hadir secara keseluruhan di KTT G20 yang akan digelar di Bali.
Hubungan AS dengan Rusia tengah memburuk setelah Moskow memutuskan menyerang Ukraina.
Sejumlah negara Eropa, pun meminta agar Presiden Rusia, Vladimir Putin ditolak hadir dalam pertemuan tersebut.
Indonesia sendiri memilih netral dan tetap mengirimkan undangan ke Rusia untuk hadir dalam pertemuan itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.