Masjid Terboyo, Saksi Penyebaran Islam di Pantai Utara Semarang

KOMPAS.TV - Di Kota Semarang ada sebuah masjid bersejarah Masjid Terboyo namanya.

Masjid ini menjadi saksi penyebaran islam Pangeran Terboyo di Pantai Utara Semarang, Jawa Tengah.

R.M.H Mohammad Saleh Notodiningrat atau yang lebih dikenal Pangeran Terboyo meninggalkan jejak peninggalan berupa masjid di Jalan Kyai Terboyo, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang.

Baca Juga: Simpan Kitab-kitab Kuno, Masjid Jami'al Anwar Tempat Ibadah Bersejarah di Lampung

Pangeran Terboyo yang merupakan Bupati Semarang pada tahun 1807-1821 membangun Masjid Terboyo sebelum mengundurkan diri dari jabatannya untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Pantai Utara.

Pangeran Terboyo adalah salah satu Putra Kraton Surakarta dia anak dari Kyai Soerodirjo dan merupakan cucu dari Kyai Bustam yang memiliki andil dalam memberikan gagasan memisahkan Mataram menjadi dua kerajaan yakni Surakarta dan Yogyakarta melalui perjanjian Giyanti.

Dari itu Masjid Terboyo memiliki corak khas Kraton Surakarta seperti pada bagian cungkup kubahnya.

Pada bagian cungkup kubah terdapat tangga dulunya tangga ini digunakan untuk akses keluar masuk muadzin yang akan mengumandangkan adzan.

Sedangkan tiang kayu yang menopang cungkup ini merupakan tiang kayu asli setinggi 6 meter dari bangunan Masjid Terboyo yang kemudian dilapisi semen. Ini juga diterapkan pada bagian tiang penopang serambi masjid.

Selain itu, ornamen yang digunakan pada tembok bangunan yang berbentuk oval dan segitiga juga masih terjaga keasliannya.

Pemugaran dilakukan akibat seringnya masjid terboyo terendam banjir dan rob sehingga dilakukan peninggian bangunan dengan tetap menggunakan teknik yang sama pada peletakan batu bata yaitu dua sisi dan desain semirip mungkin dengan bentuk asli bangunan masjid terdahulu.

Selain meninggalkan masjid, Pangeran Terboyo juga meninggalkan sumur tua yang diyakini masyarakat berkhasiat yang dapat menyembuhkan penyakit.