JAKARTA, KOMPAS.TV - Paling tidak, ada beberapa peristiwa peperangan yang dialami oleh umat Islam selama bulan Ramadan. Bahkan, salah satu perangnya diabadikan dalam Alquran dan diikuti oleh Rasululah SAW.
Namun seperti dituturkan ahli tafsir Al-Qur’an Quraish Shihab, bahwa ayat-ayat perang yang ada dalam kitab suci Al-Qur’an pada hakikatnya memiliki muatan dan tujuan untuk kedamaian.
Quraish Shihab dalam bukunya “Wawasan Al-Quran” menjelaskan, Islam datang membawa nilai-nilai kebaikan dan menganjurkan manusia agar menghiasi diri dengannya, serta memerintahkan manusia agar memperjuangkannya hingga mengalahkan kebatilan.
Dikutip dari Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Prof. Wahbah Az-Zuhaili jilid 3 yang menjelaskan tentang seluk beluk puasa.
Wahbah Az-Zuhaili sendiri merupakan seorang ulama kontemporer asal Damaskus, Suriah, dan merupakan ulama yang kitab-kitabnyanya jadi rujukan terkait fiqih dan sejarah. Ia lahir tahun 1932 dan kitabnya Fiqih Islam Wa Adillatuhu telah diterjemahkan di pelbagai bahasa, tak terkecuali Indonesia.
Dalam kitab itu dikisahkan bebeberapa peperangan besar dalam bulan Ramadan dan ada dialami ketika Rasululllah masih hidup.
Baca Juga: Berdasarkan Hadis Nabi, Tiga Hal ini Baiknya Dijauhi saat Puasa Ramadan
Dalam sejarah, perang ini merupakan peperangan terbesar yang dialami oleh Rasulullah dan umat Islam. Perang ini teriadi pada hari Jumat, tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah.
Wahbah az-Zuhaili menyebut perang itu sebagai perang "pembeda" di mana Allah membedakan antara kebenaran dan kebatilan.
Peperangan ini kemudian dimenangkan oleh Islam. Wahbah menyebut, peperangan ini sebagai simbol nilai-nilai tertinggi dalam tauhid, pemikiran, kehidupan yang lurus, dan akhlak yang benar, Sementara, syirik dan paganisme (simbol keterpurukan, keterbelakangan, keruwetan, dan pengabaian kemuliaan manusiawi) kalah.
Padahal, Perang Badar melibatkan 314 pasukan umat Islam yang melawan lebih dari 1.000 orang dari kaum Quraisy yang dilengakapi 600 persenjataan lengkap, 700 unta, serta 300 kuda.
Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran terkait perang ini, yantg artinya: "Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri - Nya." (Ali'Imran : 123)
Fathul Makkah atau Penaklukan kota Mekah terjadi pada bulan Ramadan. Fathul Makkah sendiri merupakan kemenangan terbesar dalam Islam. Dalam peperangan ini, awalnya diprediksi akan berlangsung dengan besar-besaran mengingat begitu krusialnya Makkah bagi suku Quraisy maupun umat Islam—Waktu itu umat Islam sudah hijrah ke Madinah.
Faktanya, ternyata sebaliknya. Umat Islam berjalan dengan dipimpin langsung oleh Rasulullah, lewat iring-iringan takbir menuju kota Makkah
Peristiwa ini diabadiakan oleh Alquran: "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (Al-Fath: 1)
Peristiwa ini terjadi pada hari tanggal 20 atau 21 Ramadan.Wahbah menuturkan, dalam peristiwa inilah aliran paganisme dimusnahkan dan berhala-berhala di sekeliling Ka'bah dihancurkan.
Sebagian peristiwa Perang Tabuk terjadi dalam bulan Ramadan tahun 9 H. Disebut Tabuk karena perang ini berada di daerah kota Tabuk, perbatasan antara Semenanjung Arabia dan Syam (Suriah). Sebuah daerah pegunungan yang dingin dan kerap bersalju. Sekaligus sebagai penanda perluasan Islam ke luar Mekah-Medinah.
Dalam bulan Ramadan pula terjadi beberapa lain, seperti Perang Qadisiyah, Perang Buwaib, dan penaklukan pulau Rhodes. Peperangan itu sendiri dialami pada masa-masa islam memperluas ekspansinya ke luar Arab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.