JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian angkat bicara terkait permintaan Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengambil sikap atas kegiatan Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) yang menyuarakan jabatan presiden tiga periode.
Menurut Tito, Kemendagri tidak bisa melarang kepala desa untuk tidak memaksakan usulan atau deklarasi terkait jabatan presiden tiga periode.
Hal ini lantaran, kepala desa bukan bagian dari aparatur sipil negara (ASN) yang memang dilarang masuk dalam politik praktis.
Baca Juga: Deklarasi Jokowi 3 Periode, DPR Minta Tito Tegur Apdesi
Tito menjelaskan jika dirinya meminta kepala desa untuk tidak deklarasi soal jabatan presiden, maka dirinya yang akan dituntut karena menghalangi kebebasan berpendapat.
Namun jika kepala desa ikut berkampanye saat pemilu dan terbukti menjadi anggota partai politik maka Kemendagri bisa memberikan sanksi tegas.
"Tapi kalau mereka melakukan kegiatan yang bau-baunya politik tidak di masa kampanye, dan pengurus parpol, larangan saya apa, dasar saya apa?," ujar Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR, Selasa (5/4/2022).
Tito menjelaskan keinginan kepala desa terkait Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjabat tiga periode, tidak melanggar aturan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Baca Juga: Terungkap, Organisasi Apdesi yang Dukung Jokowi 3 Periode Ternyata Tak Terdaftar di Kemenkumham
Mantan Kapolri ini menyatakan inti dari UU Desa adalah mengembangkan desa dan di UU tersebut tidak menjelaskan status dari kepala desa apakah ASN atau PNS yang bisa dikenakan sanksi jika terlibat dalam politik praktis sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.
"Kalau saya memberikan statement kepala desa tidak boleh deklarasi dan lain-lain, mereka menjawab dasarnya itu apa? Saya malah melanggar hukum. Kecuali UU-nya tegas jelas," ujar Tito.
Lebih lanjut Tito menjelaskan aspirasi jabatan presiden tiga periode muncul di luar dari acara Apdesi di Istora Senayan.
Baca Juga: Perangkat Desa Pendukung Jokowi 3 Periode Disebut Baru Terdaftar H-1 Jelang Silatnas
Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, teriakan tiga periode itu muncul saat Presiden Jokowi meninggalkan acara silaturahmi kepala desa di Istora Senayan.
Kala itu Presiden melayani foto peserta yang hadir dan di kesempatan itulah ada yang meneriakkan 'Pak Jokowi tiga periode'.
Mendengar teriakan aspirasi tersebut, Presiden Jokowi, sambung Tito hanya senyum dan tidak menanggapi dengan serius.
"Itu kan spontan-spontan aja, wajar-wajar aja kalau orang spontan, ini negara demokrasi," ujar Tito.
Baca Juga: Terungkap Cerita di Balik Teriakan 3 Periode kepada Presiden Jokowi di Acara APDESI, Ini Pemicunya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.