JAKARTA, KOMPAS.TV - Bayangkan kondisinya begini, Anda tiba-tiba lihat jam dan sudah lewat subuh. Sedangkan sudah niat puasa, tapi lupa semalam sehabis bercinta dengan pasangan atau mimpi basah, tapi tidak mandi wajib. Lantas, batalkah puasa?
Dikutip dari buku Sukses Ibadah Ramadan karya Ustaz Ma’ruf Khozin yang dikeluarkan LTN PBNU dijelaskan tentang hukum tersebut.
Ketika seseorang masih dalam kondisi junub atau berhadas besar, tapi lupa mandi wajib dan ia berpuasa maka puasanya tidak batal alias boleh dilanjutkan.
Menurutnya, jika benar-benar lupa maka hukumnya tidak membatalkan puasa. Hal ini berbeda jika memang sengaja hadas besar di siang hari selama Ramadan.
“Keluarnya sperma di siang hari selama puasa dapat membatalkan puasa, jika dilakukan secara disengaja. Jika karena tertidur lalu bermimpi sampai keluar sperma, maka tidak batal,” tulis buku tersebut.
Hal tersebut sama dengan bersetubuh di malam hari namun mandinya baru dilakukan sesudah Subuh, tidak membatalkan puasa.
Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad sebagai berikut:
Aisyah dan Umi Salamah berkata: “Rasulullah di saat subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi, beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak meng-qadha’nya (HR Bukhari dan Muslim).
Meski begitu, tetap disarankan untuk mandi wajib sebelum salat Subuh.
Baca Juga: Doa Junub Jelang Puasa Ramadan, Beserta Tata Caranya
Langkah pertama dan ini paling penting adalah niat, lantas diteruskan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADASIL AKBARI FARDHON LILLAHI TA’ALA
Artinya: Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah Ta’la.
Dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghozali disebutkan dengan cukup sederhana tentang niat dan tata cara mandi wajib ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.