BERLIN, KOMPAS.TV - Jerman mengusir sebagian besar diplomat Rusia pada Senin (4/4/2022). Hal itu diakui Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock.
Menurutnya, langkah tersebut sebagai tanggapan atas "kebrutalan luar biasa" yang dilakukan Kremlin di Ukraina, seperti dilansir France24, Senin.
Pengusiran 40 diplomat Rusia itu juga mengikuti langkah serupa oleh mitra Eropa dalam beberapa hari terakhir sebagai reaksi terhadap perang Rusia terhadap tetangganya, Ukraina.
"Gambar-gambar dari Bucha berbicara tentang kebrutalan yang luar biasa oleh para pemimpin Rusia dan oleh mereka yang mengikuti propagandanya dengan keinginan tak terbatas untuk memusnahkan," kata Baerbock, mengacu pada kota dekat Kiev di mana puluhan mayat ditemukan di kuburan massal atau mengotori jalan-jalan.
Kremlin menolak tuduhan Barat bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab.
Namun, Baerbock mengatakan "gambar serupa" harus "dikhawatirkan muncul di tempat lain yang diduduki pasukan Rusia".
Dia mengatakan, "penting untuk "membela kebebasan kita dan bersiap untuk mempertahankannya."
Baca Juga: Biden: Putin Harus Jalani Pengadilan Kejahatan Perang atas Pembunuhan Massal Warga di Bucha, Ukraina
"Itulah mengapa pemerintah Jerman memutuskan untuk menyatakan sejumlah besar staf kedutaan Rusia, yang bekerja setiap hari di sini di Jerman melawan kebebasan kita, melawan kohesi masyarakat kita, sebagai persona non grata," katanya.
Baerbock menggambarkan, kehadiran para diplomat Rusia sebagai "ancaman" bagi lebih dari 300.000 warga Ukraina "yang mencari perlindungan di sini (Jerman)" sejak invasi dimulai.
"Kami tidak akan lagi menoleransi itu, kami mengomunikasikannya kepada duta besar Rusia sore ini," katanya.
Baerbock mengatakan, Jerman akan mengambil langkah lebih lanjut "dengan mitra kami" termasuk "menjatuhkan sanksi yang lebih keras pada Rusia, secara tegas memperluas dukungan untuk pasukan tempur Ukraina dan memperkuat sayap timur NATO".
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.