JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto mengingatkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan agar tak meneror rakyat dengan ancaman kenaikan harga kebutuhan pokok.
Anggota Komisi VII DPR RI itu menilai Luhut tak sepatutnya bicara ihwal rencana kenaikan BBM jenis Pertalite, Premium dan gas LPG 3 kilogram karena itu bukan urusannya.
Baca Juga: Setelah Pertamax, Luhut Beri Sinyal Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Bakal Naik: Dilakukan Bertahap
"Pernyataannya membuat resah dan meneror masyarakat dengan serentet ancaman kenaikan harga-harga sumber energi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Mulyanto kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
Menurut dia, bila barang-barang kebutuhan pokok tersebut ikut dinaikan oleh pemerintah akan menambah beban masyarakat.
Ia mengatakan Luhut telah kebablasan karena sudah membahas masalah ini. Sebab, yang seharusnya yang bicara seperti ini adalah Menteri ESDM atau Menteri Keuangan, sesuai dengan kapasitas dan portofolio kementeriannya.
"Itupun tidak dengan cara intimidasi seperti ini yang dapat membuat resah masyarakat. Apalagi sekarang baru saja memasuki bulan Ramadan," ujarnya.
Ia mengimbau agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menegur Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Presiden Jokowi sudah sepantasnya mengingatkan Pak Luhut ini. Agar jangan terlalu banyak mengobral berbagai ancaman kenaikan harga kebutuhan pokok yang akan membuat masyarakat resah. Karena masyarakat masih kesulitan dengan beban yang ada," kata Mulyanto.
Sebelumnya, Luhut memberikan sinyal bakal ada lagi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan komoditi lain pada tahun ini.
Luhut menuturkan bahwa setelah Pertamax, nantinya Pertalite dan gas LPG 3 kilogram juga bakal mengalami kenaikan harga.
"Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik)" kata Luhut seperti diwartakan Antara, Jumat.
Baca Juga: Apdesi Jelaskan Alasan Mengundang Menteri Luhut dalam Silaturahmi Nasional Kepala Desa
Meski demikian, dia mengungkapkan, kenaikan harga-harga tersebut akan berlangsung secara bertahap.
"Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.