NEW YORK, KOMPAS.TV - Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengungkapkan adanya kemungkinan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Hal itu berkaitan dengan ditemukan sejumlah jasad warga sipil di Kota Bucha, yang berada di wilayah Kiev, setelah tentara Rusia mundur dari wilayah tersebut.
Penemuan jasad yang diduga sebagai warga sipil Ukraina yang menjadi korban pembunuhan tentara Rusia.
Pada jasad-jasad yang ditemukan tersebut beberapa di antaranya diyakini tewas dengan dieksekusi.
Baca Juga: Rusia Bantah Membantai Warga Sipil Ukraina: Itu Adalah Provokasi Kiev
Kementerian Luar Negeri Ukraina pun menegaskan bahwa Rusia telah membantai warga sipil Bucha.
Sedangkan Rusia membantahnya dan menegaskan bahwa itu adalah aksi provokasi dari Ukraina.
Namun, Kantor HAM PBB menilai adanya kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina dalam kasus ini.
“Apa yang kami ketahui sejauh ini jelas meningkatkan pertanyaan yang serius dan mengganggu mengenai kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran berat terkait hukum kemanusiaan internasional,” bunyi pernyataan mereka.
Menurut badan dunia tersebut, sangat penting jasad tersebut bisa digali dan diidentifikasi.
“Dengan begitu, kerabat mereka bisa diinformasikan, dan penyebab kematian bisa ditetapkan sehingga membantu memastikan keadilan dan siapa yang bertanggung jawab,” katanya.
Baca Juga: Kota Bucha Dipenuhi Mayat, Ukraina Tuding Rusia Lakukan Pembantaian
Sebelumnya, Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengungkapkan kebanyakan jasad telah tewas ditembak.
Ia pun menambahkan telah mengubur ratusan jasad di sebuah kuburan massal di kota tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres meminta agar dilakukan investigasi secara independen atas pembantaian di Bucha.
Sejumlah negara Eropa pun mengutuk keras pembunuhan tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.