HELSINKI, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin menyebut, negaranya harus segera memastikan apakah akan bergabung NATO atau tidak ketika musim gugur.
Musim gugur di Finlandia diperkirakan akan berlangsung hingga Juni mendatang.
Topik keanggotaan NATO telah menjadi perdebatan di Finlandia sejak lama. Walaupun kerap terlibat kerja sama dengan NATO, publik Finlandia dan pemerintah umumnya enggan bergabung ke aliansi pertahanan tersebut.
Baca Juga: Diplomat China Usul Langkah Akhiri Perang Ukraina: Biden Harus Janji Tak Ada Lagi Ekspansi NATO
Akan tetapi, invasi mengejutkan Rusia ke Ukraina pada Februari lalu membuat Helsinki memandang isu keanggotaan NATO sebagai sesuatu yang genting.
“Baik bergabung (NATO) atau tidak adalah pilihan yang memuat konsekuensi. Kami perlu menilai efeknya, baik jangka pendek ataupun jangka panjang,” kata Marin, Sabtu (2/4/2022) dikutip Associated Press.
“Pada saat yang sama, kami mesti setia dengan tujuan kami: memastikan keamanan Finlandia dan seluruh rakyat pada setiap situasi,” lanjutnya.
Marin menyampaikan, hubungan Finlandia dengan Rusia, negara yang terletak tepat di timur perbatasan, berubah drastis gara-gara invasi ke Ukraina.
“Akan memakan banyak waktu dan upaya agar kepercayaan (dengan Rusia) bisa pulih,” katanya.
Finlandia diketahui memiliki perbatasan sejauh 1.340 kilometer dengan Rusia. Apabila setuju untuk gabung NATO, Helsinki akan mengikuti jejak Estonia dan Latvia sebagai negara NATO yang berbatasan dengan Rusia.
Baca Juga: NATO Beri Peringatan: Rusia Kumpulkan Lagi Pasukan untuk Menggandakan Serangan ke Ukraina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.