KIEV, KOMPAS.TV - Pemandangan mengerikan menyambut jurnalis yang memasuki Kota Bucha, pinggiran Kiev, ketika pasukan Rusia mundur dan daerah itu direbut kembali tentara Ukraina.
Mayat warga sipil tampak bergelimpangan dan tak terurus di jalanan.
Reporter Associated Press menghitung setidaknya enam mayat warga di jalan dan halaman rumah.
Sementara itu, reporter AFP yang berada di lokasi lain di Bucha menghitung setidaknya 20 mayat, salah satunya dalam kondisi tangan terikat.
Sebelumnya, reporter BBC melaporkan telah menghitung setidaknya 13 jenazah di jalanan antara Desa Mria dan Myla.
Pasukan Ukraina langsung menyingkirkan mayat-mayat itu dari jalan seiring bergerak maju ke dalam wilayah Bucha, Sabtu (2/4/2022).
Tentara menyingkirkan mayat dengan tarikan kabel karena khawatir jenazah dipasangi ranjau oleh Rusia.
Baca Juga: Heboh, Tentara Ukraina Nekat Singkirkan Ranjau Darat Anti-Tank Rusia dengan Kaki
Tentara juga membongkar barikade dan memeriksa objek mencurigakan. Peluru meriam yang belum meledak ditutupi kain merah agar dijauhi warga.
Menurut warga setempat, orang-orang di Bucha ditembaki tentara Rusia kendati tak terlihat melakukan provokasi.
“Orang-orang itu sebatas berjalan dan mereka (tentara Rusia) menembaki mereka tanpa alasan apa pun,” kata seorang warga Bucha yang menolak menyebutkan namanya atas alasan keamanan kepada Associated Press.
“Di kampung sebelah, Stekolka, situasinya lebih buruk. Mereka (tentara Rusia) akan menembak tanpa sepatah kata pun,” lanjutnya.
Di tempat terpisah, sebagaimana diwartakan BBC, Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk menyebut masih banyak mayat yang terjebak di dalam mobil yang hancur karena ledakan.
Fedoruk menyebut Bucha telah memakamkan 280 orang dalam kuburan massal akibat invasi Rusia.
Baca Juga: Zelensky Sebut Perlahan Pasukan Rusia Mulai Meninggalkan Wilayah Utara Ukraina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.