KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa perang lawan Rusia hanya akan berakhir dengan kemenangan negaranya. Hal tersebut disampaikan Zelensky dalam wawancara dengan Fox News, Jumat (1/4/2022).
Pernyataan Zelensky itu seiring dengan berlanjutnya perundingan Rusia-Ukraina pada hari yang sama. Perundingan ini menindaklanjuti pertemuan di Istanbul, Turki, Selasa (29/3) lalu yang menghasilkan progres positif.
Rusia dan Ukraina dilaporkan telah sepakat mengenai isu NATO dan netralitas Ukraina. Namun, status wilayah yang direbut Rusia belum bisa disepakati kedua pihak.
Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea pada 2014 lalu. Republik separatis di Donetsk dan Luhansk pun dilaporkan sedang merencanakan referendum untuk gabung ke Rusia.
Baca Juga: Zelensky Siap Hadapi Serangan Baru Rusia, Bersumpah Perjuangkan Setiap Meter Ukraina
Akan tetapi, Ukraina menghendaki dua wilayahnya itu diserahkan kembali. Kiev berencana hendak merebut kembali dua wilayah itu melalui jalur diplomatik, yakni negosiasi pasca-perang yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.
“Hanya dengan kemenangan kami (perang akan berakhir), menangnya kebenaran berarti kemenangan bagi Ukraina dan rakyat Ukraina,” kata Zelensky kepada Fox News dikutip Associated Press.
“Namun, pertanyaannya adalah kapan ini berakhir. Itu adalah pertanyaan yang dalam, pertanyaan yang menyakitkan. Di luar kemenangan, rakyat Ukraina tidak akan menyepakati hasil lain,” lanjutnya.
Zelensky pun mendesak negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS) mengirimkan lebih banyak “senjata kuat” ke Ukraina. Selain bisa digunakan di medan tempur, senjata disebut akan memberi Ukraina daya tawar lebih di meja perundingan.
Perundingan terkini antara Rusia-Ukraina dilangsungkan melalui konferensi video. Kedua pihak telah melangsungkan beberapa kali perundingan sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari lalu.
Sepekan belakangan, Rusia menarik pasukan dari kawasan ibu kota Kiev serta Chernihiv, utara Ukraina. Namun, Rusia tetap membombardir dua kawasan itu dengan gencar.
Sebaliknya, serangan udara juga terjadi di Belgorod, Rusia sekitar 35 km dari perbatasan Ukraina. Moskow mengeklaim Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu dan dapat berdampak buruk pada negosiasi. Namun, Kiev membantah klaim bahwa pihaknya melakukan serangan ke Belgorod.
Baca Juga: Ditekan Uni Eropa tentang Krisis Ukraina di KTT China - Uni Eropa, Ini Jawaban Xi Jinping
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.