JAKARTA, KOMPAS.TV - Jika seseorang masih dalam keadaan junub atau masih berhadas besar, maka dilarang beribadah, termasuk puasa yang akan dimulai besok pada Minggu 3 April 2022.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad soal junub dan kenapa kita diperintahkan untuk mandi wajib. Terlebih jika mendekati atau hendak berpuasa Ramadan.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim).
Lalu bagaimana niat dan tata cara mandi wajib ini? Apakah ada beda mandi wajib ini di bulan Ramadan dengan hari biasa?
Pada dasarnya tidak ada yang membedakan keduanya. Tidak ada prasyarat atau cara khusus mandi junub jelang Ramadan tersebut. Mandi junub atau mandi wajib ini diperuntukkan untuk membersihkan hadas besar.
Cara mandi wajib untuk menghilangkan junub ini pun sederhana. Niat dan tata cara mandi wajib itu hanya dua perkara saja, yakni niat—dengan doa tentu saja dan mandi. Caranya dengan menyiram seluruh anggota badan mulai dari rambut hingga ujung kaki.
NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADASIL AKBARI FARDHON LILLAHI TA’ALA
Artinya: Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah Ta’la.
Dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghozali disebutkan dengan cukup sederhana tentang niat dan tata cara mandi wajib ini.
Demikianlah niat dan tatacara mandi wajib, sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan ibadah, khususnya memastikan diri ini bersih dari hadas besar jelang puasa Ramadan. Wallahu a'lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.