JAKARTA, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta umat Islam untuk tetap menjaga persatuan kendati ada perbedaan penetapan awal puasa Ramadan 2022.
Demikian Ketua MUI Abdulah Jaidi dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (1/4/2022).
“Sebagian saudara kita di Muhammadiyah yang akan memulai puasanya esok hari, Sabtu. (Perbedaan) tidak mengurangi arti kebersamaan kita. Kita boleh berbeda tetapi kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan kita,” ujar Abdulah Jaidi.
Abdulah lebih lanjut juga mengajak seluruh umat muslim untuk menjadikan momentum Ramadan sebagai kesempatan untuk menghindari segala perselisihan dan perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: Ramadan Jatuh pada 3 April, Puan Minta Umat Islam Tetap Jaga Prokes
Sebab, perbedaan yang ada adalah membawa rahmat selama mengacu pada bagaimana menyatukan hati dan bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara.
“Terutama di saat kita melaksanakan ibadah yang maha suci, ibadah Ramadhan yang penuh rahmat ini,” ucap Abdulah.
Tak hanya itu, Abdulah juga mengingatkan kepada seluruh umat muslim agar mengisi Ramadan dengan berbagai amal kebaikan demi meningkatkan kesalehan diri dan kesalehan sosial.
“Sehingga Ramadan tahun ini akan mempunyai makna yang khusus dalam hidup dan kehidupan kita,” kata Abdulah.
Sebagaimana diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan pada Sabtu (2/4/2022) berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Baca Juga: Kemenag: Posisi Hilal Ramadan 1443 H Masih di Bawah Kriteria Mabims
Sementara Kementerian Agama dan PBNU menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1443 Hijriah/2022 Masehi dimulai Minggu (3/4/2022).
Keputusan Kementerian Agama perihal 1 Ramadan diputuskan setelah proses sidang isbat.
“Secara mufakat bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada hari Ahad (Minggu) 3 April 2022,” ucap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam penjelasannya, Menteri Yaqut mengatakan dari 101 titik pemantauan hilal yang tersebar di Indonesia nihil melihat hilal.
Sebagaimana diketahui, syarat yang ditetapkan MABIMS untuk yakni ketinggian hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
“Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10,02 menit. Ini adalah posisi hilal yang berdasarkan hisab,” jelas Menag.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.