KOMPAS.TV - Antrean warga membeli minyak goreng dan bio solar subsidi di penghujung Maret masih juga belum bisa di atasi pemerintah.
Salah satu alasannya, subsidi yang membengkk lantaran harga bahan baku minyak goreng dan bio solar subsidi melonjak.
Minggu sore, antrean truk di stasiun pengisian bahan bakar Gunung Malang, Balikpapan, Kalimantan Timur tak dikawal para sopir.
Baca Juga: Kompaknya Bapak-bapak dan Ibu-ibu di Indonesia: Satu Antre Solar, yang Lainnya Antre Minyak Goreng
Setelah memarkirkan truk ke dalam antrean, sopir memilih pulang ke rumah dan kembali pada Senin pagi untuk mengisi bahan bakar.
Ya, karena memang tak ada layanan pengisian bio solar subsidi pada Minggu sore hingga pagi hari berikutnya.
Pada Senin pagi, para sopir kembali menunggu giliran pengisian solar.
Antre dengan penjatahan solar seperti ini mengganggu kerja antaran para sopir. Waktu mereka dihabiskan lebih lama untuk mengantre ketimbang mengantar barang.
Tak cuma di Kalimantan Timur, kondisi ini juga terjadi di Sulawesi dan Sumatera.
Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat antrean terjadi sejak minggu pagi. Mereka terpaksa antre lantaran bahan bakar kendaraannya sudah tidak cukup untuk tiba di kota tujuan.
Bahkan sebelum tiba di Polewali Mandar, truk-truk ini juga mengantre solar di kota-kota sebelumnya.
Kondisi ini membuat mereka terlambat mengantar barang ke tempat tujuan.
Antrean bio solar terjadi lantaran subsidi pemerintah sudah membengkak. Ini adalah kesepakatan pemerintah dan DPR memangkas kuota solar bersubsidi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.