KIEV, KOMPAS.TV – Ukraina menuding Moskow mengangkut paksa ratusan ribu warga sipil dari kota-kota yang hancur ke Rusia. Aksi ini dilakukan untuk menekan Kiev untuk menyerah.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak militer dan rakyatnya untuk tetap mempertahankan negara.
Ketua Ombudsman Ukraina Lyudmila Denisova menyebut, 402 ribu orang, termasuk 84 ribu anak-anak, telah diangkut paksa ke Rusia. Menurutnya, sebagian dari mereka berkemungkinan akan digunakan sebagai ‘sandera’ untuk menekan Kiev untuk menyerah.
Baca Juga: Diblokir dari SWIFT, Rusia dan Iran Bahas Penggunaan Mir
Sementara itu, melansir Associated Press, Jumat (25/3/2022), Kremlin menyebut relokasi itu dilakukan karena warga ingin pergi ke Rusia.
Kawasan timur Ukraina yang dikendalikan para pemberontak dihuni oleh warga yang menggunakan bahasa Rusia. Banyak warga di sana yang mendukung kedekatan hubungan dengan Moskow.
Memasuki bulan kedua perang, kedua belah pihak saling bertukar pukulan berat yang menghancurkan. Angkatan Laut Ukraina menyatakan telah menenggelamkan sebuah kapal pendarat besar Rusia di dekat kota pelabuhan Berdyansk.
Kapal itu digunakan untuk mengangkut kendaraan lapis baja. Sementara, Rusia mengeklaim telah merebut kota timur Izyum usai pertempuran sengit.
Baca Juga: Zelensky Beri Pesan Menohok, Sebut Pemimpin Barat Terlambat Beri Sanksi ke Rusia
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.