SEMARANG, KOMPAS.TV - Tak hanya harus antre panjang, namun warga harus berangkat dini hari demi mendapatkan minyak goreng curah. Inisiatif berangkat lebih pagi, dilakukan dengan harapan bisa mendapatkan antrean dengan nomor lebih awal.
Hingga Kamis (24/03/2022) siang, warga masih terlihat menunggu antrean jatah minyak goreng curah di depan salah satu toko distributor minyak goreng yang bertempat di Jalan Dargo Nomor 54, Kota Semarang Jawa Tengah. Mereka rela datang dini hari agar bisa mendapatkan nomor antrean awal, meskipun sampai siang hari toko distributor minyak goreng belum buka.
"Dari rumah tadi jam tiga pagi, sampai sini jam lima. Saya tinggal di Purwodadi. Kemarin berangkat jam empat, sampai sini jam enam. Dapat dua jerigen," ujar Muslikah, pedagang kerupuk.
"Bawa jerigen dua. Minyaknya untuk dijual lagi, tapi dapatnya sedikit. Dulu saya bisa jual sehari dua sampai tiga jerigen, tapi setelah tidak ada ini harus nekat antri dan hanya dapat segitu," ucap Pandi Widianto, pedagang sembako.
Walaupun harus mengantre sejak dini hari hingga sore, warga hanya memiliki harapan pulang ke rumah tidak dengan tangan kosong namun bisa mendapatkan minyak goreng untuk kelangsungan usahanya. Tanpa minyak goreng para pedagang tidak bisa berjualan dan kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya tidak bisa terpenuhi. Meskipun, harga minyak goreng curah yang ditawarkan di tingkat distributor jauh dari harga eceran tertingi dari pemerintah yakni Rp 15.500 per kilogram, namun harga tersebut masih jauh lebih murah dibandingkan dengan harga minyak goreng kemasan.
#minyakgoreng #minyakcurah #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.