KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina menggunakan teknologi pengenal wajah untuk kenali jasad tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran.
Teknologi itu disebut digunakan untuk memperlihatkan kepada rakyat Rusia, apa yang diyakini sebagai kebohongan dari Presiden Rusia Vladimir Putin tentang apa yang terjadi kepada pasukan Rusia di Ukraina.
Penggunaan teknologi itu akan mencocokkan miliaran basis data dengan foto di media sosial.
Setelah itu akan mengidentifikasi keluarga dan teman-teman dari tentara Rusia yang tewas itu.
Baca Juga: NATO Bereaksi dengan Ancaman Rusia Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini yang Akan Dilakukan
Selanjutnya memperlihatkan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi pada korban perang Putin dan pertahanan Ukraina.
Dikutip dari Forbes, strategi ini dilakukan untuk menginformasikan kepada rakyat Rusia, yang akses informasi dan media yang tak dikontrol negara telah dibatasi.
Dengan begitu, mereka akan tahu kematian yang timbul dari penyerangan Rusia, serta sebagai usaha untuk menekan Putin.
Wakil Menteri dan Kepala Kementerian Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, pada Rabu (23/3/2022), mengonfirmasikan melalui profil Telegram-nya, bahwa teknologi itu tengah digunakan.
Hal itu dilakukan hanya beberapa pekan setelah Clearview AI, provider dari teknologi pengenalan wajah berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), menawarkan layanan kepada Ukraina untuk tujuan yang sama.
Fedorov tak mengatakan produk kecerdasan buatan yang digunakan, tetapi departemen kementeriannya mengonfirmasikan bahwa Clearview AI yang menyiapkan perangkat lunak itu secara gratis.
Penggunaan perangkat ini sendiri berbeda dengan tipe yang digunakan di AS, yang biasanya dipakai untuk mengenali tersangka kejahatan.
Bagi Ukraina sendiri dibutuhkan untuk mengidentifikasi tentara Rusia yang tewas, karena ada banyak perdebatan mengenai jumlah personel militer yang tewas.
Baca Juga: Balas Dendam, Usai 12 Diplomat Rusia di PBB Ditendang, Giliran Putin Usir Diplomat AS
Pekan lalu, sebuah media Rusia menerbitkan, dan kemudian menghapus laporan yang mengklaim hampir 10.000 tentara Rusia tewas sejak penyerangan dilakukan.
Jumlah tersebut lebih banyak daripada yang dilaporkan sebelumnya.
Belakangan media itu mengaku telah diretas dan angka yang diberikan tidak benar.
Ukraina sendiri menyakini Rusia telah berbohong kepada rakyatnya sendiri mengenai jumlah korban tewas.
Sumber : Forbes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.