JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berniat mengubah perilaku korupsi menjadi antikorupsi sebagai budaya masyarakat.
Sebab, ia menyebut perilaku korupsi yang masih menjadi budaya menjadi keprihatinan bersama. Karena itu, Firli mendorong partai politik agar turut serta dalam mengubah perilaku tersebut.
Baca Juga: Ketika Partai Koalisi Pendukung Jokowi Ramai-Ramai Tarik Dukungan terhadap Amendemen UUD 1945
"KPK ingin mengubah korupsi itu budaya menjadi antikorupsi adalah budaya," kata Firli dalam paparannya secara virtual di Pendidikan Kader Nasional (PKN) Angkatan II Tahun 2022 PDIP, seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (23/3/2022).
Firli menuturkan, meski saat ini sebenarnya regulasi sudah cukup, aparat penegak hukumnya ada, tetapi budaya antikorupsi itulah yang kini belum ada.
Selain narkoba, terorisme, dan radikalisme, korupsi juga menjadi permasalahan yang dihadapi bangsa ini. KPK karena itu melakukan sejumlah pendekatan dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Pemberantasan korupsi membutuhkan sebuah orkestrasi dengan menciptakan sistem integritas nasional," ujar Firli.
Baca Juga: Hakim Tolak Praperadilan Dugaan Korupsi Helikopter AW-101, KPK: Ini Momentum Pengusutan Perkara
Saat ini, Firli menyebutkan, budaya antikorupsi belum mapan hidup dalam penyelenggara negara dan seluruh anak bangsa.
Oleh karena itu, dia berharap semua anak bangsa ikut aktif, baik yang di legislatif, eksekutif, maupun partai politik (parpol), karena korupsi merugikan negara dan menyulitkan tercapainya tujuan bernegara.
Menurutnya, parpol menjadi sentral dan memiliki kedudukan strategis dalam rangka mewujudkan tujuan negara. Selain itu, parpol juga yang menentukan segala lapisan kepemimpinan.
"Saya kira PDI Perjuangan bisa menjadi pelopor dalam budaya antikorupsi," ucap Firli.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.