DUBAI, KOMPAS.TV - Pemberontak Houthi Yaman dilaporkan mengirim serangan bertubi-tubi ke fasilitas Aramco di Jizan, kota barat daya Arab Saudi yang berbatasan dengan Yaman, Minggu (20/3/2022). Serangan ini menimbulkan kebakaran di satu situs dan menghentikan produksi minyak secara sementara.
Pihak Houthi dilaporkan menyerang dengan drone dan rudal. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, koalisi militer pimpinan Arab Saudi menyebut serangan ini merusak fasilitas Aramco dan rumah-rumah serta kendaraan warga setempat.
Aramco sendiri merupakan BUMN milik Kerajaan Arab Saudi sekaligus salah satu perusahaan energi terpenting di dunia, khususnya untuk memenuhi permintaan minyak global.
Serangan bertubi-tubi ke wilayah Arab Saudi ini menandai eskalasi serius di tengah buntunya perundingan damai perang Yaman yang telah berlangsung delapan tahun.
Baca Juga: PBB: Sepanjang 2022, 47 Anak Terbunuh atau Terluka Akibat Perang Yaman
Selain serangan udara, koalisi Saudi menyebut Houthi juga menyerang dengan kapal pengebom yang dikendalikan dari jauh. Kapal itu berhasil dihancurkan di Laut Merah sebelum mencapai sasaran.
CEO Aramco Amin H. Nasser menyampaikan bahwa serangan ini tidak akan berpengaruh ke pasokan minyak dunia. Nasser menyebut perusahaan akan menjaga pasokan dengan cadangan minyak “dari inventaris” tanpa menjelaskan lebih jauh.
Nasser menyebut serangan drone Houthi menimbulkan kerusakan di salah satu kilang minyak dan “menghambat produksi untuk sementara.”
Gelombang serangan pertama Houthi disebut dilancarkan pada dini hari waktu setempat. Selanjutnya, serangan udara Houthi dilaporkan kembali terjadi di Jeddah.
Serangan itu menargetkan stasiun distribusi Aramco di Jeddah dan menghancurkan sebuah tanki bahan bakar.
Malam harinya, sejumlah rudal Houthi dilaporkan kembali ditembakkan ke Jeddah. Namun, sistem pertahanan udara Saudi berhasil menghalau proyektil-proyektil yang ditembakkan.
Saudi air defense takes out a Houthi missile over Jeddah pic.twitter.com/L6DLKRmzbg
— Ali Shihabi (@aliShihabi) March 20, 2022
Juru bicara pemberontak Houthi, Yehia Serie menyebut serangkaian serangan ini adalah pembalasan untuk “agresi dan blokade” pimpinan Arab Saudi yang telah memporak-porandakan sebagian besar Yaman.
Perundingan antara Houthi dengan koalisi Arab Saudi sendiri macet usai pihak pemberontak mencoba mengambilalih Marib, satu dari sedikit basis pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi di utara Yaman yang disokong koalisi.
Perang Yaman meletus sejak 2014 silam, sejak Houthi mendepak pemerintah dari Sana’a. Pemerintah Yaman pun meminta bantuan koalisi yang dipimpin Arab Saudi untuk merebut kendali.
Pemberontak Houthi kerap mengirim serangan ke fasilitas-fasilitas energi yang dimiliki Arab Saudi atau sekutunya.
Sementara itu, koalisi Arab Saudi kerap mengirim serangan udara yang turut menerjang fasilitas warga sipil seperti rumah sakit, pusat telekomunikasi, serta tempat acara pernikahan.
Baca Juga: Eskalasi Konflik Yaman Memanas, Korban Perang Terancam Kehabisan Bantuan pada Maret 2022
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.