MANDALIKA, KOMPAS.TV – Pembalap Indonesia di Moto3 Indonesia 2022 Mario Suryo Aji digambarkan sebagai sosok heroik yang santun.
Deskripsi ini diutarakan oleh sejumlah mantan guru Mario Aji yang ikut datang menonton di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ditemui KOMPAS.TV di area Sirkuit Mandalika, lima guru Mario Aji di SMP 3 Magetan, Jawa Timur, itu turut menonton aksi pemuda kelahiran 6 Maret 2004 itu dari kelas Festival.
Kelima guru itu yakni Sri Rohmani (54 tahun), Tri Yudho (46), Sunu Cahyono (51), Ekosianingsih (62), dan Sundarsi (52). Kelimanya menyebut Mario Aji sebagai sosok yang santun.
Bersama rombongan Pemda Magetan, mereka datang untuk menonton dan mendukung aksi Mario Aji.
“Anaknya sopan, santun. Ndak pernah bermasalah,” tutur Sri Rohmani yang mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Baca Juga: Kualifikasi Moto3 Indonesia 2022: Mario Aji Posisi ke-3
Disebut datang dari keluarga yang religius, Mario Aji juga disebut tak pernah melewatkan waktu salat.
“Kalau ke sekolah, pasti salat dhuha dulu, baru ngaji,” imbuhnya.
Meski Mario Aji disebut kerap absen lantaran aktivitasnya sebagai pembalap internasional membuatnya kerap melanglang buana di waktu sekolah, ia disebut selalu mengerjakan tugas dengan tuntas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.