JAKARTA, KOMPAS.TV - Kondisi pra diabetes terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh seseorang berada di atas batas normal namun belum bisa dikategorikan diabetes.
Pra diabetes dianggap sebagai peringatan awal untuk seseorang yang berpotensi terkena diabetes apabila tidak segera mengontrol gula darahnya.
Penyakit diabetes yang tidak ditangani akan meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius seperti stroke, dementia, penyakit jantung dan komplikasi lainnya.
Kadar gula darah tinggi biasanya disebabkan oleh peningkatan glukosa dalam darah.
Saat kondisi normal, pankreas bisa mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi untuk membuat sel lebih sensitif terhadap glukosa.
Baca Juga: Anda Penderita Diabetes? 5 Infused Water Ini Bisa Turunkan Gula Darah, Mudah Dibuat
Sel-sel kemudian menarik glukosa dari darah, mengurangi dampak lonjakan gula darah.
Akan tetapi apabila pankreas tidak bisa memproduksi insulin atau sel-sel mengembangkan resistensi terhadap insulin.
Akibatnya, glukosa tetap berada dalam darah, menjaga kadar gula darah tetap tinggi.
Penderita pra diabetes umumnya tidak memiliki gejala yang terlalu nampak.
Namun, ada beberapa gejala pra diabetes yang perlu diwaspadai, melansir Kompas.com Jumat (18/3/2022):
Gejala diabetes terlihat dari rusaknya pembuluh darah di mata atau tumbuhnya pembuluh darah baru sehingga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Meskipun belum terlalu parah, penderita pra diabetes dapat mengalami retinopati diabetik yang membuat mata terasa kabur.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.