JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Perdagangan menyebut salah satu alasan harga minyak goreng mahal adalah invasi Rusia ke Ukraina.
Hal tersebut disampaikan Mendag M. Lutfi usai sidak ketersediaan minyak goreng di pasar.
Lutfi menyebut bahwa baik Rusia dan Ukraina merupakan penghasil minyak sunflower.
Baca Juga: Sekitar 3 Ton Minyak goreng Menumpuk di Gudang
"Bapak dan ibu, kita ketahui bahwa invasi Rusia ke Ukraina ini menyebabkan harga-harga barang tinggi. Terutama karena Ukraina dan Rusia ini merupakan penghasil dari minyak sunflower atau bunga matahari," papar Mendag.
"Selanjutnya penggantinya adalah minyak CPO, menyebabkan harga CPO loncat dari Rp14.600 pada awal Februari, menjadi Rp18 ribu kemarin. Sekarang sudah turun sedikit, namun pada dasarnya naik karena mekanisme pasar" lanjutnya.
Dalam sidak yang dilakukan Mendag pada Kamis (17/3), ia menyebut stok minyak goreng aman jelang bulan Ramadan.
Baca Juga: Mendag Sidak Pabrik Minyak Goreng di Marunda, Stok Melimpah & Siap Didistribusikan
Minyak goreng menjadi komoditas yang langka beberapa pekan ke belakang. Harganya pun relatif tinggi.
Kini pasar dapat menentukan harga minyak goreng usai pemerintah mencabut aturan Harga Ecer Tertinggi atau HET pada minyak goreng kemasan.
Video Editor: Febi Ramdani
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.