JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengatakan bahwa tersangka kasus penipuan via aplikasi Binomo, Indra Kenz berusaha menutupi semua informasi saat penyelidikan berlangsung.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyebut Indra Kenz bahkan menghilangkan handphone serta laptop yang digunakan untuk melakukan perannya sebagai afiliator Binomo.
Menurut dia Indra Kenz menutupi semua informasi kepada polisi.
"Dia (Indra Kenz) menghilangkan bukti handphone-nya. Dia menghilangkan bukti laptop-nya. Bahkan, dia menyampaikan pada penyidik bahwa dia bukan afiliator, tetapi dia pemain biasa, bukan perekrut," kata Whisnu Hermawan dalam wawancara di program Aiman Kompas TV yang tayang pada Senin (14/3/2022).
Baca Juga: Ahmad Sahroni soal Penipuan Investasi: Pelaku Utamanya Ada, Bukan Indra Kenz dan Doni Salmanan
Indra Kenz tetap bersikeras mengaku tidak tahu dan tidak mengenal adanya binomo saat ditanyakan soal binomo.
"Saya tanyakan pada dia 'bagaimana saudara bisa jadi afiliator di binomo,' dia katakan dia bukan affiliator, 'saya pemain biasa, saya tidak kenal dengan adanya binomo,' saya bilang 'kalau tidak kenal mana handphone-nya," kata Whisnu.
Whisnu Hermawan menyebut bahwa Indra Kenz telah menghambat proses penyidikan dengan menyembunyikan barang bukti (barbuk) yang kemungkinan terdapat di ponselnya.
Baca Juga: Hotman Paris Bicara Kasus Indra Kenz - Doni Salmanan, Beri Pesan untuk Korban Penipuan
Terkait aset Indra Kenz, Whisnu mengatakan hingga saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan dengan data-data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sejauh ini polisi telah menyita beberapa rumah Indra Kenz, dua di Deli Serdang, satu rumah di Alam Sutera, mobil Tesla, Ferrari California, Lamborghini Spyder, Rolls-Royce Phantom Coupe.
Saat ini Bareskrim masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Bareskrim nantinya akan mengungkap siapa dalang di aplikasi Binomo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.