JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu tokoh publik yang ikut menggulirkan isu penundaan Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Karena itu, Luhut yang ingin Pemilu 2024 ditunda, mempertanyakan alasan mengapa Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus turun dari jabatannya.
Baca Juga: Demokrat: Big Data Luhut Tak Perlu Diributkan, Penundaan Pemilu adalah Pelanggaran Berat Konstitusi
"Saya tanya kamu, apa alasan orang bikin Pak Jokowi turun? Ada alasannya?," kata Luhut dikutip dari Kompas.com pada Rabu (16/3/2022).
Luhut mengatakan, banyak pihak yang bertanya kepadanya mengapa harus menghabiskan dana begitu besar untuk menyelenggarakan pemilu.
Sebab, kata dia, situasi saat ini masih ada pandemi virus corona atau Covid-19 yang belum selesai.
"Kenapa duit segitu besar, itu kan banyak itu mengenai pilpres mau dihabisin sekarang, mbok nanti lah, kita masih sibuk kok dengan Covid, keadaan masih begini, dan seterus-seterusnya. Itu pertanyaan," ujarnya.
Baca Juga: Luhut-Mahfud Beda Sikap soal Pemilu 2024, PKS: Jokowi Tidak Pegang Kendali Kabinet
Tak hanya itu, Luhut mengaku banyak orang yang menyatakan kepadanya bahwa kondisi saat ini relatif tenang tanpa pergantian kepemimpinan.
Sebaliknya, Luhut menilai, pemilu bisa mengubah situasi politik menjadi tidak tenang karena adanya poros-poros dukungan ke calon tertentu.
"Kenapa mesti kita buru-buru? Kami capek juga dengar istilah kadrun lawan kadrun, kayak gitu, ya apa istilahnya dulu itu lah. Kita mau damai, itu aja sebenarnya," tutur Luhut.
Lebih lanjut, Luhut bicara mengenai klaimnya soal big data bahwa 110 juta warganet meminta supaya Pemilu 2024 ditunda.
Baca Juga: Waketum PKB Minta Luhut Beberkan Big Data soal Penundaan Pemilu
Menurut dia, pernyataannya terkait hal itu tidak mengada-ada.
Ia justru menepis tudingan sejumlah pihak yang meragukan validitas data tersebut maupun yang menyebut bahwa big data itu tidak benar.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.