MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa Moskow siap menegosiasikan kembali jaminan keamanan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO. Namun, ia menggarisbawahi bahwa situasi sudah “berubah drastis” menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Sebelum invasi, Moskow mendesak NATO menjamin Ukraina tidak akan diterima menjadi anggota dan aliansi itu mundur dari Eropa Timur.
NATO bersikeras menolak permintaan tersebut hingga invasi dimulai pada 24 Februari. Ukraina sendiri belakangan telah menerima fakta bahwa mereka tak akan menjadi anggota NATO, salah satu isu prinsipil yang berujung invasi Rusia ke Ukraina.
“Tentu saja, negosiasi (NATO-Rusia) mungkin diinginkan kembali, tetapi situasi sudah berubah secara drastis. Detail-detail dan titik-titik kepentingan baru telah bermunculan,” kata Peskov dikutip TASS, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Protes Invasi ke Ukraina di Siaran Langsung Televisi, Jurnalis Rusia Ini Dilaporkan Menghilang
Menurut Peskov, format negosiasi antara AS-NATO dengan Rusia kemungkinan perlu diperbarui mengingat perkembangan situasi Ukraina.
“Pembicaraan itu tentu saja kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan dengan format sebelumnya,” kata Peskov.
Sikap Kremlin tersebut mengindikasikan bahwa tuntutan Rusia terhadap NATO bisa saja berubah dalam negosiasi selanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov telah menyatakan usulan jaminan keamanan Rusia terhadap AS dan NATO sudah tidak lagi valid mengingat perkembangan situasi.
Baca Juga: Pejabat Uni Eropa: Janji Barat Beri Ukraina Keanggotaan NATO adalah Kesalahan
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.