JAKARTA, KOMPAS.TV - Proses pencatatan saham perdana (Initial Public Offering atau IPO) perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia sudah dimulai. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat.
GoTo pun menggelar public expose atau paparan publik sebagai bagian dari IPO, Selasa (15/3/2022). GoTo juga resmi melakukan penawaran awal saham atau Book Building mulai 15-21 Maret 2022. Sehingga, investor sudah bisa memesan saham GoTo mulai hari ini.
CEO Group GoTo Andre Soelistyo menyatakan sangat senang sekali akhirnya GoTo bisa IPO.
"Saya yang bangga dan terharu karena perusahaan yang kami bangun bersama berhasil mencapai milestone besar ini pada hari ini," kata Andre.
Baca Juga: Digugat 2 Triliun Terkait Sengketa Merek GoTo, Gojek & Tokopedia Gugat Balik
"Karenanya, kami ingin mengawali dengan ucapan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan atas pernyataan pra-efektif (IPO) dan izin publikasi yang diberikan kepada GoTo," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim menjelaskan, selama masa IPO, saham GoTo ditawarkan dengan harga penawaran Rp316 sampai dengan Rp346 per lembar saham.
"Setelah book building rampung, perkiraan tanggal efektif IPO adalah 25 Maret 2022. Sementara perkiraan masa penawaran umum perdana saham adalah 29-31 Maret 2022," ujar Silva.
Mandiri Sekuritas adalah salah satu penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO GoTo, bersama PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Nilai Inti Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Baca Juga: Proses Merger Gojek-Tokopedia Kini Sedang Dinilai KPPU
Sedangkan harga saham perdana yang dilepas saat IPO nanti, akan ditetapkan berdasarkan minat para investor selama masa penawaran awal yang berlangsung pada 15-21 Maret ini.
Kemudian, jumlah saham GoTo yang akan ditawarkan adalah 48 miliar saham seri A dengan nilai nominal Rp1 (satu rupiah).
"Dengan potensi kenaikan hingga 52 miliar saham seri A," lanjut Silva.
Mengutip keterangan tertulis manajemen GoTo, jumlah saham yang dilepas GoTo tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).
Dari IPO, GoTo menargetkan bisa mengumpulkan dana minimal Rp15,2 triliun dan maksimal Rp17,99 triliun. Dana yang didapat dari hasil IPO, akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.
Baca Juga: AS Rilis Daftar Penjual Barang Palsu, Ada Bukalapak, Tokopedia, Shopee
Usai IPO, GoTo diperkirakan dapat memiliki kapitalisasi pasar antara Rp376,6 triliun hingga Rp413,7 triliun.
Setelah masa IPO rampung, GoTo dijadwalkan melakukan penjatahan saham pada 31 Maret 2022. Lalu dilanjutkan dengan distribusi saham secara elektronik pada 1 April 2022.
Terakhir, perusahaan GoTo dijadwalkan akan resmi melantai di bursa saham dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 April 2022 dengan kode saham (ticker) "GOTO".
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.