MANILA, KOMPAS.TV - Dua gempa bumi kuat melanda Filipina di magnitudo 6,4 dan Sumatra pada M 6,9 berselang beberapa menit hari Senin pagi, (14/3/2022), seperti laporan USGS Amerika Serikat yang dilaporkan Straits Times, Senin, (14/3/2022). Tidak ada laporan tsunami dan belum ada laporan kerusakan dari kedua lokasi tersebut.
Gempa berkekuatan 6,4 terjadi sekitar 110 km dari Morong di provinsi Bataan di pulau Luzon pada pukul 05:05 waktu Manila atau pukul 4.05 WIB, mengagetkan penduduk di dekat Manila yang terbangun akibat bangunan mereka bergetar akibat gempa.
Gempa Filipina terjadi pada kedalaman 11 km, kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tidak ada risiko tsunami dari gempa tersebut.
Gempa dangkal cenderung menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada gempa yang dalam, tetapi Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan kerusakan tidak diperkirakan terjadi.
"Ini kuat dan bergetar seolah-olah menari ke samping," kata Letnan Aristoteles Calayag, kepala polisi kota Lubang di Occidental Mindoro, sebuah pulau di lepas pantai Luzon.
"Masyarakat sudah terbiasa dengan gempa seperti ini sehingga mereka tidak terburu-buru keluar atau panik," katanya.
Kepala polisi Morong Kapten Michelle Gaziola mengatakan seperti dikutip Straits Times, gempa itu "sedikit kuat tetapi singkat". "Kami baik-baik saja. Kebanyakan orang masih tidur."
Baca Juga: Gempa M 6,9 Guncang Nias Selatan, Terasa 1 Menit dan Picu Kepanikan Warga
Tak lama kemudian, gempa berkekuatan 6,7 SR mengguncang Sumatera Barat pada pukul 4.09 WIB menurut BNPB.
USGS mengatakan pusat gempa berada 167 km sebelah barat kota Pariaman dekat Kepulauan Batu pada kedalaman 21,8 km. Pusat gempa berada 197 km dari Padang, ibu kota dan kota terbesar di provinsi Sumatera Barat.
Gempa tersebut membuat warga keluar dari rumah mereka, tetapi belum ada kerusakan atau korban yang dilaporkan.
“Gempa bumi dirasakan selama satu menit dengan intensitas sedang saat orang-orang panik dan meninggalkan rumah mereka,” kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam sebuah laporan awal.
Getaran itu diikuti oleh serangkaian gempa susulan yang dilaporkan kuat, menurut BMKG Indonesia seperti dilaporkan Straits Times.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik awalnya mengatakan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami yang mempengaruhi wilayah Samudra Hindia, tetapi peringatan tsunami itu segera dicabut.
“Berdasarkan laporan terakhir, tidak ada kerusakan dan korban, tetapi kami terus memantau. Guncangan sangat terasa di pulau Nias Selatan,” kata Kepala SAR Nias, Agus Wibisono.
Filipina dan Indonesia secara teratur diguncang gempa karena lokasinya di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang dari Jepang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Sumber : Kompas TV / Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.