Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Serangan Udara Rusia Semakin Sengit di Ukraina Bagian Barat

Kompas.tv - 14 Maret 2022, 08:10 WIB
serangan-udara-rusia-semakin-sengit-di-ukraina-bagian-barat
Sekelompok orang yang melarikan diri dari Ukraina, tiba di perbatasan di Medyka, Polandia, Minggu, 13 Maret 2022. Setelah perang memasuki minggu ketiga, lebih dari 2,5 juta orang meninggalkan Ukraina. (Sumber: Foto AP/Daniel Cole)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

LVIV, KOMPAS.TV - Rudal Rusia menghantam pangkalan militer di Ukraina bagian barat pada Minggu (13/2/2022). Serangan ini menewaskan 35 orang dan merusak fasilitas yang berfungsi sebagai pusat kerja sama antara Ukraina dan negara-negara NATO untuk mendukung pertahanannya.

Rentetan serangan itu menandai meningkatnya serangan Moskow dan memindahkan pertempuran ke dekat perbatasan Polandia. Serangan yang begitu dekat dengan perbatasan negara anggota NATO dan meningkatkan kekhawatiran bahwa aliansi tersebut dapat ditarik ke dalam pertempuran.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Gelar Perundingan ke 4 Hari Ini, Kesepakatan Damai Dilaporkan di Depan Mata

Pertempuran ini dikhawatirkan akan menghidupkan kembali persaingan lama dalam era Perang Dingin dan mengancam tatanan keamanan global saat ini.

Lebih dari 30 rudal jelajah Rusia menargetkan serangan di fasilitas militer yang luas itu. Fasilitas militer ini telah lama digunakan untuk melatih tentara Ukraina, seringkali dengan instruktur dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain dalam aliansi Barat. Polandia juga merupakan rute transit untuk bantuan militer Barat ke Ukraina, dan serangan tersebut menargetkan untuk menggagalkan bantuan militer ke Ukraina. 

Ina Padi, seorang warga Ukraina berusia 40 tahun yang melintasi perbatasan dengan keluarganya, berlindung di sebuah stasiun pemadam kebakaran di Wielkie Oczy, Polandia. Pada Minggu pagi ia terbangun karena suara ledakan yang membuat kaca jendela bergetar.

“Pada saat itu saya mengerti, bahkan jika kita bisa bebas dari mereka, (perang) masih akan mengejar kita,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Sejak invasi mereka lebih dari dua minggu yang lalu, pasukan Rusia telah berperang di seluruh Ukraina, dalam menghadapi perlawanan yang lebih keras dari yang diperkirakan, didukung oleh dukungan senjata Barat. Sebaliknya, pasukan Rusia telah menyetrika beberapa kota dan memukul mereka dengan serangan, menghantam dua lusin fasilitas medis dan menyebabkan serangkaian krisis kemanusiaan.

PBB telah mencatat setidaknya 596 warga sipil telah tewas, meskipun diyakini jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi. Sedangkan Kantor Jaksa Agung Ukraina mengatakan bahwa setidaknya 85 anak-anak termasuk di antara mereka. Seorang pembuat film dan jurnalis Amerika juga terbunuh pada hari Minggu. 

Baca Juga: Sejak Invasi, Volodymyr Zelenskyy Sebut Hampir 13.000 Tentara Rusia Telah Tewas!

Jutaan orang lagi telah meninggalkan rumah dan tanah mereka di tengah konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Pembicaraan untuk gencatan senjata sejauh ini gagal, tetapi juru bicara Kremlin mengatakan putaran dialog lain akan berlangsung pada hari ini melalui video. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengirim penasihat keamanan nasionalnya ke Roma untuk bertemu dengan seorang pejabat China, di tengah kekhawatiran bahwa negara itu memperkuat disinformasi Rusia dan dapat membantu Moskow menghindari sanksi ekonomi Barat.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x