KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky merasa yakin Israel bisa berperan besar dalam menghentikan perang di negaranya.
Pada Sabtu (12/3/2022), Zelensky bahkan menegaskan Yerusalem bisa menjadi tempat yang tepat untuk melakukan perundingan dengan Rusia agar serangan ke Ukraina berhenti.
Ia mengatakan bahwa Israel bisa memberikan jaminan keamanan bagi negaranya.
Zelensky juga berharap Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet bisa memberikan pengaruh positif pada negosiasi.
Baca Juga: Tentara Rusia Tembaki Konvoi Berisi Perempuan dan Anak-Anak Ukraina, 7 Orang Tewas
“Kami mendukung usaha mediasi dari siapa pun. Tetapi saya tak akan menyebut Perdana Menteri Bennett sebagai siapa saja,” tuturnya dikutip dari The Times of Israel.
“Anda bisa memainkan peran penting karena Israel adalah negara dengan sejarah yang kaya,” tambahnya.
Zelensky pun menambahkan imigran Ukraina merupakan bagian dari pendiri Israel.
“Mereka membawanya dalam sejarah mereka dan keinginan untuk membangun sebuah negara hebat seperti sekarang ini. Tak buruk bagi kami jika melakukan mediasi seperti ini,” katanya.
Ia mengatakan kepada Bennet, bahwa ia tak percaya jika perundingan dilakukan di Rusia, Ukraina dan Belarusia, sehingga merasa Yerusalem adalah tempat terbaik.
“Itu bukan tempat di mana kita bisa mencapai pemahaman tentang mengakhiri perang, saya tak berbicara tentang pertemuan teknis tetapi pertemuan antara pemimpin,” ungkapnya.
“Saya percaya Israel bisa menjadi tempat seperti itu, terutama Yerusalem. Saya pikir begitu, dan telah mengatakan itu kepada Bennett,” lanjutnya.
Seorang sumber pemerintahan Israel mengungkapkan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memikirkan tawaran itu, tetapi menegaskan terlalu dini menilai peluangnya.
Baca Juga: Rusia Gelar Kontes Kecantikan Militer Unik Meski Lakukan Penyerangan ke Ukraina
Kemungkinan melakukan perundingan di Yerusalem pun disambut baik Duta Besar Israel untuk Ukraina, Michael Brodsky, yang untuk sementara sudah kembali ke Israel.
“Ide untuk melakukan perundingan di Yerusalem ssebelumnya sudah disorongkan. Jika bisa berkontribusi, saya pikir kita bisa sepakat dan mengambil langkah maju untuk ide tersebut,” tuturnya.
Namun, pernyataan Zelensky itu muncul setelah seorang pejabat senior Ukraina mengungkapkan Bennett merayu Zelensky untuk memenuhi permintaan Putin agar penyerangan bisa berhenti.
Tuduhan itu pun langsung dibantah oleh pihak Israel.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.