MOSKOW, KOMPAS.TV - Pasukan dan warga Ukraina di Kiev menegaskan telah siap untuk menghadapi serangan besar tentara Rusia.
Hal itu diungkapkan setelah tentara Rusia mengepung Ibu Kota Ukraina itu dengan artileri yang hanya berjarak beberapa kilometer.
Sirene serangan udara terdengar di seluruh wilayah Kiev, Sabtu (12/3/2022) kemarin, ketika serangan roket membuat penduduk berlarian mencari perlindungan.
Pertempuran pun meletus di beberapa daerah di sekitar Kiev.
Baca Juga: Tentara Rusia Tembaki Konvoi Berisi Perempuan dan Anak-Anak Ukraina, 7 Orang Tewas
Salah satu yang mengungkapkan kesiapannya adalah Yurii Malinskiyi, yang merupakan bagian dari pasukan pertahanan Ukraina di Kiev.
Baginya perang melawan Rusia menjadi sangat pribadi, karena adiknya tewas terkena tembakan roket, empat hari lalu.
Malinskiyi diketahui merupakan mantan petugas angkatan udara, dan ia meninggalkan pekerjaannya sebagai supir truk di Belanda untuk bergabung dengan pertahanan sipil Ukraina.
“Saya mengenali adik saya dari bajunya. Tak ada cara lain untuk mengenali dirinya,” tutur Malinskiyi kepada Al-Jazeera.
“Di sini ada pria yang tak pernah perang, tak pernah menembak, dan tak pernah mendengar suara rifle, tetapi kami semua siap. Percayalah, moral saya tak pernah setinggi ini, dan sesiap ini,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan satelit dari perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Kamis (10/3) lalu, mengindikasikan adanya basis tentara Rusia, sejauh 64km di luar Kiev, mengelilingi Ibu Kota selama nyaris dua pekan.
Tentara Rusia itu kemungkinan tengah bersiap untuk melakukan serangan penuh ke Kiev.
Baca Juga: Rusia Makin Merangsek ke Kiev, Gunakan Siasat Kepung dan Bombardir
Barisan kendaraan, tank dan persenjataan Rusia itu kini hanya berjarak 25km dan bergerak perlahan menuju Kiev.
Sejak melakukan penyerangan ke Ukraina, pada Kamis (24/2) akhir Februari lalu, Kiev menjadi sasaran utama Rusia.
Namun, tentara Rusia kerap mengalami perlawanan sengit dari pasukan dan warga Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun terus mengobarkan semangat bagi rakyatnya untuk tak menyerah, meski Rusia terus membombardir kota-kota di sana.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.