BELGIA, KOMPAS.TV - Uni Eropa (EU) menjatuhkan sejumlah sanksi baru kepada Rusia, yaitu penghentian perdagangan dan perlakuan ekonomi istimewa bagi Rusia. Kemudian, melarang ekspor barang mewah EU ke Rusia dan impor barang besi dan baja dari negara itu.
Sederet sanksi itu adalah sanksi gelombang ke-4 yang dijatuhkan Uni Eropa. Selanjutnya, Uni Eropa akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan sekutunya terkait sanksi tersebut.
"Besok, kami akan mengeluarkan paket tindakan keempat untuk lebih mengisolasi Rusia dan menguras sumber daya yang digunakannya untuk membiayai perang biadab ini," kata Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/3/2022).
Baca Juga: Situasi Gawat, PBB Rundingkan Koridor Bantuan Warga Sipil ke Berbagai Lokasi Pengepungan di Ukraina
Negara-negara tersebut juga mencabut status Rusia sebagai "negara paling disukai" dalam koridor perdagangan antara mereka. Pencabutan status itu tentu diikuti hilangnya beberapa keistimewaan yang didapat Rusia saat masih menyandang status tersebut.
Seperti mengenakan tarif yang sangat tinggi pada barang-barang asal Rusia, bahkan menempatkan Rusia sejajar dengan Korea Utara dan Iran.
Selanjutnya, keanggotaan dan hak Rusia dalam lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia akan ditangguhkan.
"Rusia tidak bisa seenaknya melanggar hukum internasional dan pada saat yang sama berharap mendapat manfaat dari hak istimewa menjadi bagian dari tatanan ekonomi internasional," ujar Von der Leyen.
Baca Juga: Nasib Chelsea Usai Inggris Jatuhkan Sanksi untuk Rusia dan Abramovich, Bangkrut?
Pekan depan, anggota G7 yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat akan menggelar rapat koordinasi untuk menarget pejabat tinggi Rusia dan pengusaha pendukung Putin. G7 juga akan memastikan Rusia tidak dapat menggunakan aset kripto untuk menghindari sanksi.
Uni Eropa secara khusus akan melarang ekspor barang-barang mewah EU ke Rusia, yang dirancang sebagai pukulan bagi kelompok elit Rusia.
Akhirnya, blok Eropa tersebut juga akan melarang investasi baru Eropa di sektor energi Rusia.
"Larangan ini akan mencakup semua investasi, transfer teknologi, jasa keuangan, dan lain-lain untuk eksplorasi dan produksi energi, dan dengan demikian berdampak besar pada Putin," ucap von der Leyen.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.