JAKARTA, KOMPAS.TV - Bulan Sya'ban begitu istimewa dalam Islam, sampai-sampai beberapa ulama menempatkan kedudukannya sebagai pintu gerbang menuju bulan suci umat Islam, yakni Ramadan.
Lantas, dari mana sih asal usul dan penamaan bulan Sya'ban ini?
Dosen Agama Islam Universitas Indonesia (UI) Alhafiz Kurniawan menyebutkan tentang asal-asul bulan Sya'ban ini dan kenapa jadi istimewa, khususnya di umat Islam di dunia, tak terkecuali di Indonesia.
“Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki yang tidak asing di kalangan santri Indonesia bahkan menulis secara khusus sebuah buku dengan 152 halaman tentang bulan Sya'ban yang berjudul Ma Dza fi Sya‘ban? Sayyid Muhammad Alwi mengawali bukunya dengan ulasan asal-usul kata "Sya‘ban",” papar Alhafiz dalam paparannya di situs resmi NU, KOMPAS.TV sudah dapat izin mengutipnya.
Baca Juga: Bulan Syakban: Niat Puasa, Keutamaan, dan Doa, Lengkap dengan Waktu Nisfu Syakban 1443 Hijirah
Alhafiz lantas menjelaskan, sebelum masuk lebih rinci perihal keistimewaan bulan Sya'ban, Sayyid Muhammad Alwi mendokumentasikan sejumlah pandangan ulama terkait penamaan bulan Sya'ban.
Bulan Sya'ban adala bulan kedelapan dalam kalender hijriah. Dinamai dengan sebutan Sya'ban ini, mengutip dari Sayyid Alwi, karena banyak cabang-cabang kebaikan pada bulan mulia Sya'ban.
Sebagian ulama mengatakan, ‘Syaban’ berasal dari ‘Syâ‘a bân yang bermakna terpancarnya keutamaan.
Menurut ulama lainnya, ‘Syaban’ berasal dari kata ‘As-syi‘bu’ (dengan kasrah pada huruf syin), sebuah jalan di gunung, yang tidak lain adalah jalan kebaikan.
Sementara sebagian ulama lagi mengatakan, ‘Syakban’ berasal dari kata ‘As-sya‘bu’ (dengan fathah pada huruf syin), secara harfiah ‘menambal’ di mana Allah menambal (menghibur atau mengobati) patah hati (hamba-Nya) di bulan Syakban.
“Ada pula ulama yang memahami bulan ini dengan makna selain yang disebutkan sebelumnya. Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, cetakan pertama, tahun 1424 H, halaman 5,” paparnya.
Baca Juga: Sejarah Pemindahan Kiblat Umat Islam di Bulan Sya'ban
Lantas, Alhafiz pun memberikan makna dan tafsir atas bulan Sya'ban ini berdasarkan sumber dari Sayyid Muhammad bin Alwi.
“Tampaknya nama bulan Sya'ban yang mulia ini sejalan dengan sejumlah keistimewaan yang ada di dalamnya. Allah menerima dan melipatgandakan amal baik hamba-Nya di bulan Sya'ban ini,” tambahnya.
Menurut Alhafiz, kita dianjurkan untuk istighfar, shalawat, tadarus Al-Quran, mengajukan permohonan, meminta kesembuhan, dan salat guna memohon sesuatu kepada Allah SWT.
“Karenanya tidak heran kalau ada juga ulama yang menyebut Sya'ban sebagai Bulan Selawat untuk Rasulullah SAW dan Bulan Al-Quran," tutupnya.
Sebuah bulan yang secara asal-usul memang sudah istimewa, bulan yang sayang sekali kalau dilewatkan oleh Umat Islam agar kelak berjumpa dengan bulan suci Ramadan dengan penuh ketawaduan.
Wallahu a ‘lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.