NEW YORK, KOMPAS.TV — Ukraina mengajukan penarikan mundur seluruh pasukan perdamaian yang bertugas di bawah bendera PBB, termasuk alat berat dan persenjataan tempur, seperti dilaporkan juru bicara PBB Stephane Dujarric hari Jumat, (11/3/2022) seperti dilaporkan Associated Press.
Terkait dengan permintaan Ukraina tersebut, PBB menyatakan sudah menerima pemberitahuan resmi dari Ukraina, untuk menarik seluruh 308 personel militer dan polisi yang bertugas di enam misi penjaga perdamaian PBB, bersama dengan delapan helikopter Mi-8 buatan Rusia yang saat ini berada di Kongo.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric membuat pengumuman hari Kamis, mengatakan ini termasuk sekitar 250 tentara yang bertugas di Kongo, yang penarikannya diumumkan hari Rabu serta 36 petugas staf dan ahli, dan 22 petugas polisi.
Selain Kongo, Ukraina bertugas di lima wilayah operasi penjaga perdamaian lainnya di Mali, Siprus, Abyei dan Sudan Selatan dan Kosovo.
Baca Juga: Militer Rusia Distribusikan Bantuan Kemanusiaan untuk Penduduk Ukraina
Permintaan Ukraina tampaknya ditujukan untuk meningkatkan kekuatan militer dan helikopternya dalam perang melawan Rusia.
Dujarric sekali lagi menekankan setiap negara memiliki hak untuk menarik pasukan militer yang berkontribusi pada operasi penjaga perdamaian dan berterima kasih kepada personel Ukraina “atas kontribusi lama mereka terhadap operasi perdamaian.”
Dia mengatakan PBB sedang dalam proses mengambil tindakan atas permintaan Ukraina dan akan menghubungi negara lain untuk mengganti pasukan, polisi dan peralatan.
Sumber : Kompas TV / Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.