JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengimbau kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Hal ini menyusul adanya menteri yang ingin menunda Pemilu 2024 mendatang.
"Jika benar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet, kami merasa itu langkah yang lebih tepat untuk memperbaiki kinerja pemerintah dalam menangani pandemi, krisis ekonomi, dan demokrasi yang semakin menurun daripada mengemis-ngemis meminta pemilu ditunda atau meminta perpanjangan masa jabatan," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga: KPU: Tak Ada Penundaan, Kami Sudah Putuskan Pemilu 2024 pada 14 Februari
Menurut dia, bila ada anggota kabinet yang tidak mampu menangani pandemi dengan baik, tidak mampu memperbaiki ekonomi, maupun tidak mampu menjaga agar demokrasi di Indonesia semakin membaik, memang lebih baik Presiden mengganti pembantunya tersebut.
"Yang tidak mampu bekerja, ya diganti atau mundur. Bukan malah meminta tambahan waktu berkuasa. Nanti pengelolaan pandemi, pemulihan ekonomi, dan perbaikan demokrasi kita malah akan makin amburadul jika dikelola oleh orang-orang yang tidak mampu," katanya.
Ia menyebut, sisa waktu dua tahun ini merupakan situasi yang genting, apakah Presiden Jokowi ingin meninggalkan legasi yang baik atau buruk.
"Cukup ini waktunya jika Presiden Jokowi ingin turun dengan dikenang sebagai presiden yang demokratis, taat konstitusi, dan melaksanakan amanah reformasi," ujarnya.
Baca Juga: Nasdem Pasrah bila Kadernya di Kabinet Indonesia Maju Kena Reshuffle
Ia menjelaskan, Kepala Negara merupakan seseorang yang mampu mengelola negeri di kala pandemi, dan menjaga demokrasi tetap kondusif di tengah godaan segelintir elit yang haus kekuasaan dan berupaya melakukan permufakatan jahat melanggengkan kekuasaan.
"Fokus bekerja untuk rakyat dan negeri ini, agar negeri ini bisa segera lepas dari pandemi, dan bisa segera pulih ekonominya. Bukan malah sibuk bersiasat berupaya melanggengkan kekuasaan," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.