Kompas TV nasional agama

Menag Yaqut: Alhamdulillah, Kondisi Keberagaman Indonesia Sangat Baik

Kompas.tv - 10 Maret 2022, 09:31 WIB
menag-yaqut-alhamdulillah-kondisi-keberagaman-indonesia-sangat-baik
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat membuka simposium internasional tentang moderasi beragama (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Bincangsyariah/Kemenag)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut bahwa saat ini kondisi keberagaman di Indonesia relatif baik.

Ia menyebut indikator keberagaman di Indonesia relatif naik dari tahun ke tahun. Meskipun ia menyadari, masih banyak kekurangan yang harus dihadapi.  

Hal itu diungkapkan Menag Yaqut saat membuka Simposium Internasional tentang Moderasi Beragama yang digelar el-Bukhari Institute bersama Laboratorium Pengembangan Sosial Keagamaan (LABPSA) UIN Ar Raniry Aceh pada 9-11 Maret 2022 secara daring.

“Alhamdulillah kondisi keberagaman di Indonesia dilaporkan sangat baik, Indeks Harmoni Keberagamaan Indonesia, masih dalam kategori yang baik,” katanya diikuti KOMPAS TV secara daring, Rabu (10/3/2022).

Menag Yaqut lantas menyebut persentase sebesar 72,9 persen secara indeks Harmoni di tahun 2021, sedikit naik dibandingkan tahun 2020, yang berada di angka 67 persen.

Indeks Harmoni adalah laporan berkala tentang kondisi keberagaman di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Agama.  

Baca Juga: Selain Paus Fransiskus, Menag Yaqut Juga Ingin Datangkan Imam Besar Al-Azhar ke Indonesia

Menag Yaqut lantas menjelaskan soal tantangan mewujudkan harmoni keberagaman di Indonesia yang plural.

“Kita harus melakukan langkah yang serius, karena demografi dan sosial politik Indonesia menunjukkan kalau kita adalah negara yang multi kultural dan penduduknya memiliki agama yang beragam,” ujarnya.

Menag Yaqut juga menjelaskan soal dampak keberagaman di tengah arus demokratisasi di Indonesia.

Menurut dia, dinamika demokratisasi di Indonesia, termasuk terkait dengan politik, juga memberikan dampak pada kehidupan keberagamaan di tengah masyarakat.

“Sehingga masyarakat kita harus semakin meningkatkan kedewasaan dan sikap lebih hormat pada kelompok atau pemeluk agama lain yang berbeda. Jadi, komitmen kebangsaan dan keagamaan bisa berjalan secara beriringan,” katanya.

Sebelumnya, Menag Yaqut juga berencana mendatangkan Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmed Tayyeb dan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia. 

Tujuannya adalah untuk melihat keragaman yang ada di Indonesia dan toleransi yang sudah berlangsung lama di negeri ini. 

Baca Juga: Menag Yaqut Ingin Datangkan Paus Fransiskus, Sapa Umat Katolik di Indonesia

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x