Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rumah Sakit Anak di Mariupol Dibom Rusia, WHO Catat 18 Serangan ke Fasilitas Kesehatan Ukraina

Kompas.tv - 10 Maret 2022, 03:20 WIB
rumah-sakit-anak-di-mariupol-dibom-rusia-who-catat-18-serangan-ke-fasilitas-kesehatan-ukraina
Rekaman yang dirilis Dewan Kota Mariupol ini memperlihatkan dampak kerusakan akibat serangan Rusia di Rumah Sakit Mariupol, Rabu (9/3/2022(. (Sumber: Dewan Kota Mariupol via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

MARIUPOL, KOMPAS.TV - Pihak Ukraina melaporkan fasilitas rumah sakit anak dan bangsal bersalin di Rumah Sakit Mariupol dibombardir Rusia pada Rabu (9/3/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membagikan rekaman rumah sakit yang hancur akibat serangan Rusia di media sosialnya.

Dewan kota Mariupol merilis pernyataan bahwa rumah sakit itu diterpa kerusakan “kolosal”.

“Orang-orang, anak-anak di bawah reruntuhan ini. Kejam! Berapa lama dunia akan berkomplot mendiamkan teror ini?” tulis Zelensky di media sosialnya.

Baca Juga: Pemakaman tanpa Kerabat atau Pelayat: Suasana Kuburan Massal di Mariupol

Wakil kepala kantor kepresidenan Zelensky, Kyrylo Tymoshenko mengaku otoritas terkait sedang memeriksa jumlah korban yang terbunuh atau terluka akibat serangan ini.

Laporan serangan ke rumah sakit bersalin ini muncul hanya beberapa jam setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan data serangan ke fasilitas atau petugas medis.

Sejak invasi Rusia dimulai, WHO mendokumentasikan 18 serangan ke fasilitas kesehatan, petugas medis, atau ambulans di Ukraina.

Di lain sisi, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut pihaknya telah mengirimkan 81 metrik ton bantuan ke Ukraina.

WHO sedang membuat jalur baru untuk mengirimkan bantuan lebih banyak.

Hingga saat ini, Tedros menyebut WHO telah mengirimkan perlengkapan operasi untuk merawat 150 pasien trauma dan perlengkapan medis lain yang cukup untuk merawat 45.000 orang.

Meskipun demikian, WHO mengakui pemasokan perlengakapan medis ke Ukraina kemungkinan tidak akan membuat perbedaan besar.

“Ini seperti membalut perban ke luka mematikan,” kata Kepala Kedaruratan WHO, Michael Ryan dikutip Associated Press.

Baca Juga: Situasi Terkini Ukraina, Kota Sumy Hancur Akibat Serangan Militer Rusia




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x