Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Dikepung Rusia, Warga Mariupol Kekurangan Air Bersih, Terpaksa Tampung Salju Cair

Kompas.tv - 9 Maret 2022, 19:16 WIB
dikepung-rusia-warga-mariupol-kekurangan-air-bersih-terpaksa-tampung-salju-cair
Warga Mariupol, Ukraina berlindung dari bombardir Rusia di ruang bawah tanah, Minggu (6/3/2022). (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MARIUPOL, KOMPAS.TV - Warga Mariupol, kota di pesisir Laut Azov, Ukraina kekurangan bahan-bahan pokok akibat kepungan Rusia. Blokade Rusia dan minimnya sumber daya membuat akses bantuan sulit mencapai kota ini.

Warga sipil di Mariupol dilaporkan kekurangan air bersih, akses pemanas, sanitasi dasar, serta akses komunikasi selama beberapa hari belakangan.

Kesengsaraan warga membuat Palang Merah Ukraina berupaya mengirimkan bantuan ke pihak-pihak yang paling membutuhkan. Namun, mereka juga kekurangan sumber daya.

“Tidak ada pemanas, listrik, air, gas alam. Dengan kata lain, tidak ada apa-apa di sini, tidak ada barang-barang rumah tangga,” kata Kepala Palang Merah Mariupol Aleksey Berntsev dikutip Associated Press, Rabu (9/3/2022).

“Warga mendapatkan air dengan cara menampungnya dari atap setelah hujan (salju),” lanjutnya.

Gempuran Rusia membuat warga Mariupol mesti berlindung di ruang bawah tanah. Di jalanan, mayat-mayat korban perang tergeletak dan dibiarkan tak terambil.

Baca Juga: Pilu! Miss Ukraina Ceritakan Momen Menyelamatkan Diri dari Gempuran Rusia

Menurut Berntsev, Palang Merah juga bertugas meneruskan informasi evakuasi kepada warga. Kata dia, membawa informasi tak kalah pentingnya dengan bantuan pada masa perang.

“Terkadang informasi lebih penting bagi orang-orang daripada makanan,” kata Berntsev.

Foto seorang gadis Ukraina di tempat perlindungan dari bom di Mariupol, Ukraina, Senin (7/3/2022). (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

Tidak adanya listrik membuat warga mesti mengandalkan informasi dari radio mobil untuk mencari tahu kabar terbaru.

Rusia sendiri mengumumkan koridor evakuasi di sejumlah kota untuk mengeluarkan warga sipil. Namun, pihak Ukraina mengkritik Rusia yang berulang kali tetap mengirim serangan saat evakuasi berlangsung.

Pada Rabu (9/3), wakil kepala staf kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko mengaku pihaknya mengharapkan gencatan senjata sementara untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol pada pukul 09.00 hingga 21.000 waktu setempat.

Sebagaimana diwartakan Kyiv Independent, warga Mariupol dan Enerhodar akan dievakuasi ke Zaporizhzhia. 

Selain itu, evakuasi juga dilakukan di daerah lain, yakni Sumy, Izium, Volnovakha, serta kota-kota di sekeliling Kyiv.

Baca Juga: Soroti Konflik Rusia-Ukraina, Jokowi: Perang adalah Persoalan Ego!


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x