Kini waktu bagi Pertamina untuk menghitung potensi kerugian karena harus menyediakan kembali infrastruktur bensin subsidi Premium.
23 triliun rupiah adalah angka potensi kerugian Pertamina tahun 2018 karena menjual Solar dan bensin bersubsidi atau Premium. Ekonom menghitung kerugian pertamina membesar ketimbang tahun lalu yang sekitar 18,7 triliun rupiah.
Penyebabnya pemerintah kembali memutuskan mengedarkan premium ke wilayah Jawa-Madura-Bali. Kerugian Pertamina belum termasuk infrastruktur bensin Premium yang juga harus kembali disediakan. Sebelumnya sebagian besar nozzle atau selang premium diganti dengan nozzle Pertalite.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.