KIEV, KOMPAS.TV - Pejabat Ukraina mengungkapkan bahwa tentara Rusia telah menyerang warga sipil, dan menembaki sekolah serta rumah sakit.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Olha Stefanishyna itu mengungkapkan tentara Rusia melakukan operasi besar-besaran menargetkan warga sipil.
Menurut Stefanishyna hal itu terjadi setelah tentara Rusia mendapat perlawanan yang kuat dari militer Ukraina.
Stefanishyna menuduh Rusia telah melakukan taktik militer tepat di tengah Kota Ukraina.
Baca Juga: Menyusul TikTok, Netflix Tangguhkan Layanan di Rusia
Ia juga menambahkan mereka tengah melakukan rencana teroristik, dengan serangan yang dating dari udara serta darat.
“Menembaki sekolah, menembaki taman kanak-kanak dan sekolah, serta rumah biasa. Inilah kenyataannya,” kata Stefanishyna dikutip dari BBC, Minggu (6/3/2022).
Ia pun mengatakan Ukraina, telah melihat gelombang lain dari implementasi dari rencana teroristik Federasi Rusia.
Stefanishyana mengklaim Rusia telah mengalami kerugian besar karena kehilangan tentara dan peralatan.
“Tetapi ini tak menghalangi Rusia. Itu hanya mendorong agresi lebih lanjut,” ujarnya.
Pada Minggu, keluarga yang terdiri dari empat orang terbunuh setelah tentara Rusia menembakkan senjatanya kepada warga yang melarikan diri di Irpin.
Sementara itu, di Mariupol evakuasi warga sipil sempat terhenti setelah tentara Rusia melakukan penembakan meski gencatan senjata telah terjadi.
Baca Juga: Dubes Rusia untuk Indonesia Tuduh Barat Ubah Ukraina dan 'Pemerintahan Bonekanya' Jadi Anti-Rusia
Saat ini kota Mariupol telah memasuki hari kelima tanpa air yang mengalir, listrik, dan sanitasi.
Sedangkan makanan dan air habis dengan cepat.
Sementara itu, Dewan Kota mengungkapkan rencana untuk menempatkan warga sipil di tempat yang aman kembali gagal karena tembakan Rusia membuat hal itu tak mungkin.
Rusia sendiri menyalahkan tentara Ukraina untuk hal tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.