Zelensky Semangati Rakyat Ukraina untuk Terus Lawan Tentara Rusia: Bawa Keluar Setan Ini

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyemangati rakyatnya untuk terus melawan tentara Rusia.

Zelensky pun memuji rakyat Ukraina karena telah berhasil menahan pukulan serangan Rusia.

Hal itu diungkapkan oleh Zelensky pada pidatonya dari Kiev, Sabtu (5/3/2022) malam.

Zelensky mengatakan kepada warga Ukraina bahwa sudah waktunya untuk mereka melakukan serangan balik.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tewaskan 10.000 Tentara Rusia selama 10 Hari Invasi

“Anda semua harus keluar dan membawa setan ini keluar dari kota-kota kita,” ujarnya dikutip dari BBC.

Pernyataan Zelensky itu keluar di tengah-tengah permohonannya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengirimkan lebih banyak jet tempur ke Ukraina.

Pejabat AS diyakini telah melakukan pembicaraan dengan pemimpin politik di Polandia terkait kemungkinan Warsawa menyediakan jet tempur MiG untuk Ukraina.

Polandia sendiri telah mulai menghentikan penggunaan pesawat tempur era Uni Soviet itu.

Para pejabat pun diyakini mulai mempertimbangkan akan memberikannya ke Ukraina, di mana pilotnya tak dilatih untuk menerbangkan jet buatan Barat.

Penyerangan Rusia ke Ukraina sendiri sudah memasuki hari ke-11, dengan beberapa ahli memperkirakan penyerangan sudah berhenti di beberapa tempat.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan operasi yang mereka lakukan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Meski pertempuran terjadi di sejumlah tempat di Ukraina, pasukan Rusia baru bisa menduduki satu kota utama, yaitu Kherson.

Baca Juga: Pelarian Belarusia di Ukraina Ikut Angkat Senjata, Ajak Rakyat Belarusia Lawan Putin dan Lukashenko

Hingga saat ini militer Rusia di Ukraina dilaporkan menunjukkan performa di bawah standar.

Komandan di Rusia, khususnya di utara Ukraina, dilaporkan gagal menggunakan secara total persenjataan modern yang mereka miliki.

Kendaraan yang mereka miliki juga dikabarkan mengalami masalah mesin, dan telah meremehkan kekuatan perlawana Ukraina.

Rusia juga dikabarkan kehilangan sejumlah tentara dan peralatan militernya.