Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Jokowi Menurun, Begini Pembelaan Stafsus Mensesneg

JAKARTA, KOMPAS TV - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini angkat bicara ihwal hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami penurunan. 

Ia menyebut, hasil itu akan menjadi evaluasi pemerintahan untuk lebih bekerja keras dalam meningkatkan kinerja terhadap masyarakat.  

Baca Juga: Hasil Survei LSI: Tingkat Kepuasan Kinerja Pemerintahan Jokowi Menurun

"Angka naik dan angka turun pasti akan ada. Saya kira yang harus kita lakukan adalah terus bekerja dan memperbaiki diri. Kalau melihat angkanya, dukungan masih besar, kepercayaan itu harus dijaga dari hari ke hari," kata Faldo seperti dilansir dari Kompas.com pada Jumat (4/3/2022). 

Meski begitu, ia menilai hasil survei menunjukkan bahwa kinerja pemerintah di mata masyarakat tak terlalu buruk di segala aspek. 

"Namun dilihat angkanya, mayoritas masih menganggap tidak buruk dari setiap bidang. Tergantung mau dari sebelah mana melihatnya," ujarnya. 

Ia menjelaskan, ujung dari sebuah kebijakan adalah dukungan publik. Dia pun mengakui dukungan itu tidak akan mungkin memuaskan semua orang. 

Baca Juga: LSI Gelar Survei Usulan Penundaan Pemilu 2024, Hasilnya: 74,3% Responden Tolak Pemilu Ditunda!

"Kita bersama-sama perlu terus mengawal proses perbaikan dari seluruh tatanan kelembagaan kita," ujarnya.

Sebelumnya, hasil survei LSI mengungkapkan bahwa masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. 

Namun sayangnya, tingkat kepuasan kinerja pemerintahan Jokowi dari survei yang dilakukan LSI terbaru justru menunjukkan penurunan. 

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menjelaskan pada Desember 2021 kepuasan kinerja terhadap pemerintah mencapai 71,4 persen, tapi di Februari 2022 menurun menjadi 66,3 persen. 

Baca Juga: Jokowi Imbau Masyarakat Laporkan SPT, Batas Akhir 31 Maret 2022

Sementara masyarakat yang menyatakan kurang puas sebanyak 23,7 persen dan yang menyatakan tidak puas sama sekali sebanyak 6,2 persen.

"Ada penurunan terhadap tingkat kepuasan (kinerja pemerintahan) presiden (Jokowi) kalau dibandingkan Desember 2021 berdasarkan survei kali ini. Dari 71,4 persen menjadi 66,3 persen," kata Djayadi dalam pemaparannya secara daring, Kamis (3/3/2022). 

Survei ini dilakukan pada 25 Februari sampai 1 Maret 2024 dan menyatakan sekitar 68 hingga 71 persen responden tak setuju dengan agenda tersebut. 

Baca Juga: 2 Lembaga Survei Sebut Masyarakat Tak Setuju Penundaan Pemilu 2024, Walau Pandemi Belum Berakhir

Responden yang digunakan sebanyak 1.197 yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, dengan asumsi metode simple random sampling. 

Hasil survei memiliki toleransi kesalahan (margin of error)  lebih kurang 2,89 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.