Unik, Virus Omicron Dibuat Motif Batik

KULONPROGO, KOMPAS.TV - Seorang perajin batik di Kulon Progo, Yogyakarta membuat motif batik bentuk virus Omicron. Sang perajin tidak hanya membuat motif batik Omicron saja namun juga memiliki cerita dalam setiap kain batik yang dibuatnya. 

Sebagai bagian dari kreativitas, bentuk virus Omicron digambar menjadi sebuah motif batik. Karya ini dibuat oleh perajin batik asal Sembungan, Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Bayu Permadi, yang tidak hanya menampilkan sebuah karya, namun juga untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa virus Corona masih ada. 

Dari setiap pola yang dibuat, Bayu tidak hanya menampilkan bentuk virus Omicron, tetapi juga memiliki cerita dibalik setiap karyanya, seperti membuat motif Naga yang sedang bertarung dengan virus Omicron. Perwujudan omicron dituangkan Bayu ke dalam kain batik dengan penggabungan batik motif abstrak dan kontemporer, serta menggunakan pewarna sintetis. Proses pembuatan motif ini seluruhnya dilakukan secara manual, mulai dari sketsa, goresan malam, pewarnaan, pecantingan hingga proses pelorotan. 

Batik Omicron buatan Bayu ini diwujudkan seperti bola api dengan bulatan-bulatan kecil disekelilingnya. Tak hanya Omicron, ia juga menuangkan perwujudan Naga ke dalam motif tersebut. Naga ini digambarkan tengah mengitari bola-bola api Omicron tersebut. Tak sekadar pemanis semata, perwujudan Naga ini digambarkan sebagai umat manusia yang kini sedang berperang melawan Covid-19. "Saya pingin menceritakan virus Omicron ini lewat sebuah karya. Naga Corona ini, mengambarkan kita ibarat baru berperang, kita merubah diri kita menjadi seekor Naga dan Naga itu harus kuat untuk melawan virus Corona," jelas Bayu. 

Sejak Covid-19 melanda penjualan batik di rumah batik ini menurun drastis. Namun seiring berjalannya waktu kondisi perekonomian mulai membaik dan rumah produksi ini bisa kembali mempekerjakan karyawannya. Kini dalam sehari batik buatan Bayu bisa dijual sekitar 50 kain dengan harga kisaran 200 ribu hingga 350 ribu rupiah. Pelanggannya tidak hanya didominasi oleh masyarakat di sekitar Yogyakarta, namun juga dari beberapa kota lain di Indonesia. 

#omicron #batik #covid19