SEMARANG, KOMPAS.TV - Kenaikan harga elpiji nonsubsidi menyebabkan penjualan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram atau biasa disebut tabung melon semakin meningkat. Sementara untuk pasokan elpiji di tingkat pengecer tidak mengalami kendala.
Hal tersebut diungkapkan oleh karyawan toko kelontong di Jalan Pandean Lamper, Kota Semarang. Jika biasanya sebanyak 12 tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram habis terjual selama seminggu, namun sejak kenaikan harga elpiji nonsubsidi, kini dalam waktu 2-3 hari sudah habis terjual. Sedangkan penjualan elpiji nonsubsidi saat ini menurun, karena banyak pembeli yang membatalkan membeli elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram maupun 5,5 kilogram, saat mengetahui harganya naik.
"Yang biasanya beli 12 kg beralih ke tabung 3 kg" ujar Wahyu, karyawan toko kelontong.
Sementara ditingkat agen elpiji, permintaan elpiji nonsubsidi masih stabil tidak mengalami penurunan. Untuk permintaan konsumen terhadap elpiji ukuran 3 kg atau bersubsidi diakui cukup tinggi.
"Sama saja, konsumen tetap beli yang 12 kg untuk rumah tangga. Untuk penjualan tabung 12 kg per hari 5-10 tabung" ujar Lastri, karyawati agen elpiji.
Pemerintah melalui PT Pertamina Patra Niaga resmi menaikkan harga elpiji nonsubsidi menjadi Rp 15.500 per kilogram. Kenaikan harga tersebut dilakukan secara bertahap sejak bulan Desember 2021 lalu.
#elpijinonsubsidi #elpijibersubsidi #agenelpiji
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.